Pengusaha Asal Kalteng Borong Sapi Bima yang Tidak Laku Terjual di Jabodetabek

Mataram (NTB Satu) - Seorang pengusaha asal Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah (Kalteng), Wayan Supadno memborong sapi Bima yang tidak terserap oleh pasar di wilayah Jakarta, Bogor, Depok Tangerang Bekasi (Jabodetabek). Wayan Supadno atau lebih dikenal sebagai Pak Tani merupakan pensiun dini dari Tentara Nasional Indonesia (TNI). Setelah 23 tahun mengabdi ia rela pensiun jadi TNI dan memilih jalan menjadi seorang petani atau peternak. Dalam keterangannya, pria kelahiran Banyuwangi itu mengaku telah membeli sapi miliknya Ibu Rita seorang peternak asal Bima yang berada di Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat sebanyak 23 ekor dengan harga Rp11.500.000 per ekornya dengan berat sapi per ekornya adalah 320 kg. Ia juga membeberkan, dirinya dan beberapa peternak sapi asal Pangkalan Bun, Kalteng masih membutuhkan 1.300 ekor sapi. Untuk itu, ia mengimbau kepada para peternak dari Bima yang sapi-sapinya belum laku terjual agar bisa menghubunginya. Baca Juga : Mengaku Rugi Miliaran, Pedagang Sapi Bima di Jabodetabek Minta Bantuan Pemerintah Dilema Pedagang Sapi Bima di Jabodetabek, Banting Harga demi Ongkos Pulang Penjualan Sapi Bima di Jabodetabek Dibantu Mentan akibat Banyak belum Laku Tingkat Penjualan Sapi Bima di Wilayah Jabodetabek Menurun, Peternak Sampai Banting Harga "Untuk bapak ibu peternak sapi yang masih berada di sekitar Jakarta dan sapinya belum laku saya Wayan Suparno atau Pak tani bersama warga besar peternakan sapi di pangkalan Bun Kalteng masih membutuhkan 1.300 ekor lagi, mohon hubungi saya dengan Wayan Suparno 081586580630," jelasnya, Kamis, 6 Juli 2023. Tidak hanya Ibu Rita, Koordinator Asosiasi Peternak dan Pedagang Sapi Bima se-jabodetabek, Furqan Sangiang juga kecipratan niat baik dari pengusaha asal Kalteng tersebut. Total dua kandang yang ia tangani di wilayah Cibinong dan Depok dengan jumlah 42 ekor sapi semua diambil oleh pengusaha tersebut. Berdasarkan informasi yang ia dapatkan, Pak Tani - Sapaan akrab - Wayan Supadno sudah mengunjungi sekitar lima titik penjualan sapi Bima di wilayah Jabodetabek, beberapa diantaranya adalah wilayah Depok dan Cibinong. "Walaupun diambil dengan harga lelang (Rp11,5 juta dari harga asli 25-30 juta), tapi alhamdulillah kita bersyukur dia ambil itu, kita berharap betul-betul riil beliau ambil," ungkap Furqan kepada NTB Satu. Furqan juga menjelaskan, prosedur penjualan sapi tersebut harus membayar Down Payment (DP) terlebih dulu sebesar Rp10 juta dengan catatan sapi tersebut tetap ada di kandang. Baca Juga : Mengaku Rugi Miliaran, Pedagang Sapi Bima di Jabodetabek Minta Bantuan Pemerintah Dilema Pedagang Sapi Bima di Jabodetabek, Banting Harga demi Ongkos Pulang Penjualan Sapi Bima di Jabodetabek Dibantu Mentan akibat Banyak belum Laku Tingkat Penjualan Sapi Bima di Wilayah Jabodetabek Menurun, Peternak Sampai Banting Harga "Nanti setelah datang deal dan pelunasan baru sapi diangkut, begitu sistem yang saya dapatkan," katanya. Selain itu, ia juga mengimbau kepada para peternak sapi asal Bima agar tetap berhati-hati terhadap para pembeli. Ia menegaskan sebelum pembeli membayar lunas jangan izinkan untuk mengangkut sapi tersebut. Karena berdasarkan informasi yang didapatnya, ada beberapa peternak yang sapinya dibawa terlebih dulu oleh pembeli dengan DP 5 juta, hingga pada akhirnya sampai sekarang orang tersebut tidak ada konfirmasi kembali. "Kita tidak curiga kepada siapa-siapa, cuma kita harus hati-hati saja," katanya. Sebagai informasi, sapi Bima yang tertahan di Banyuwangi, kata Furqan sebagian telah kembali di Jabodetabek dan sebagian dijual dengan harga lelang seperti yang disebutkan di atas. (MYM) Baca Juga : Mengaku Rugi Miliaran, Pedagang Sapi Bima di Jabodetabek Minta Bantuan Pemerintah Dilema Pedagang Sapi Bima di Jabodetabek, Banting Harga demi Ongkos Pulang Penjualan Sapi Bima di Jabodetabek Dibantu Mentan akibat Banyak belum Laku Tingkat Penjualan Sapi Bima di Wilayah Jabodetabek Menurun, Peternak Sampai Banting Harga