“Namun saat saya tiba di lokasi rapat, ternyata telah selesai,” ujar Amiruddin.
Indah Megawati, sambungnya, datang bersama Lalu Irham Rafiudin Anum. Dalam pertemuan itu, Indah memperkenalkan Lalu Irham sebagai bendahara HKTI NTB.
“Di sana saya diminta untuk menjalankan penyaluran dana KUR itu,” kata dia.
Selanjutnya, Indah membawanya dan memperkenalkan PT SMA sebagai offtaker. Alasannya, karena Direktur PT SMA, Joanina Novinda Rachma merupakan anak pejabat negara, Moeldoko.
Diketahui Moeldoko saat ini adalah Kepala Sekretariat Presiden (KSP), yang juga purnawirawan jendral TNI.
Baca Juga:
- Pusiknas Polri Ungkap Daftar 20 Kasus Kejahatan yang Paling Banyak Dilaporkan dari 1 Januari – 17 Mei 2024
- Aji Rum Dikabarkan Segera Ambil Formulir Pendaftaran di Partai Golkar Kota Bima
- Covid Varian Baru Naik Dua Kali Lipat di Singapura, Kemenkes: Belum Ditemukan di Indonesia
- Pemkot Bima Rakor dengan Kemendagri, Makanan-Tembakau Jadi Prioritas
Pada pertemuan itu, Indah juga melaporkan ke kantor Pusat BNI bahwa PT SMA telah direkomendasikan untuk menjadi offtaker dengan bekerjasama dengan BNI kabupaten/kota.
”PT SMA dianggap perusahaan yang bertanggungjawab juga dengan kasus ini,” ujarnya.
Di tengah perjalanan, PT SMA dan CV ABB ternyata melakukan kerjasama tanpa pemberitahuan ke PT BNI. Indah bersama HKTI NTB, dan PT SMA merekomendasikan CV ABB sebagai Collection Agent.
”Sehingga disalurkanlah dana KUR ke para petani,” ujarnya.
Penyaluran dana KUR dikirim melalui PT MUG yang juga perusahaan milik Lalu Irham. Total yang sudah disalurkan Rp29 miliar.