Mataram (NTB Satu) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB melalui Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) NTB melakukan penandatanganan naskah kesepakatan bersama dengan PT. Geo Trash Management (GTM), Selasa, 4 Juli 2023.
Penandatanganan tersebut terkait kolaborasi pengembangan teknologi dan inovasi pengelolaan sampah di Provinsi NTB. Kegiatan penandatanganannya berlangsung di Brida NTB yang dihadiri perwakilan Pemprov NTB, yakni Kepala Brida NTB beserta jajarannya dan perwakilan dari PT. GTM.
Kepala Brida NTB, Dr. H. Amry Rakhman menyampaikan, kesepakatan bersama yang dilakukan agar terlaksananya kegiatan pengembangan teknologi dan inovasi pengelolaan sampah melalui sistem pirolisis dan destilasi limbah plastik, karet dan/atau hidrokarbon di Provinsi NTB.
“Tujuannya untuk mewujudkan kolaborasi dalam pengembangan teknologi dan inovasi pengelolaan sampah melalui sistem pirolisis dan destilasi limbah plastik, karet dan/atau hidrokarbon di Provinsi NTB,” ungkapnya, Selasa, 4 Juli 2023.
Amry juga menjelaskan ruang lingkup kesepakatan bersama ini meliputi perencanaan hingga peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) NTB untuk melakukan pengelolaan sampah.
“Mulai dari perencanaan kegiatan pengolahan sampah, sosialisasi, desiminasi, promosi kegiatan pengolahan sampah, penelitian, pengembangan, konstruksi mesin, pengujian proses pengelolaan sampah. Kemudian, pemberdayaan masyarakat melalui peningkatan kapasitas SDM, operasional pengolahan sampah melalui mesin pirolisis dan monitoring. Sentra, evaluasi serta pelaporan kegiatan pengelolaan sampah,” tambahnya.
Diketahui, PT. GTM merupakan perusahaan yang memberikan solusi akhir limbah ke sumber daya dengan fokus pada jaringan pengumpulan masyarakat dan pelestarian lingkungan. Dengan tujuan untuk memberi dampak positif pada lingkungan melalui pola pikir ekonomi sirkular dan mengubah polusi plastic, menjadi sumber daya berharga sambil meningkatkan ekonomi lokal.
Terlebih lagi, misi PT. GTM adalah untuk memberikan solusi limbah melingkar yang berskala dan terdesentralisasi yang berdampak positif dan berkelanjutan bagi kesehatan masyarakat dan pelestarian lingkungan.
Bahkan, GTM pun berkomitmen untuk membuka peluang investasi infrastruktur berupa 10 fasilitas baru sampah plastik dan organik menjadi energi selama tiga tahun ke depan. (JEF/*)
