Lebih lanjut, ia juga menceritakan, kalau ada orang tua calon siswa yang bertanya, nama anaknya sudah tidak ada di SMPN 2 Mataram dan meminta agar nama anaknya di SMPN 1 Mataram.
“Saya katakana kalau bisa dicek secara langsung di mana letak nama anaknya melalui akun PPDB masing-masing. Update-nya secara langsung melalui aplikasi PPDB itu,” tambahnya.
Semisal nanti calon siswa sudah tidak ada namanya di pilihan kedua dan masih ada waktu untuk mendaftar, lanjut Sri, calon siswa boleh melakukan pendaftaran kembali.
Baca Juga:
- MDMC Gelar Program “Karang Tangguh” di NTB, Upaya Tekan Risiko Dampak Bencana
- Debat Baru Mulai, Calon Wali Kota Bima Nomor Urut 3 Tinggalkan Podium
- Senator Evi Apita Maya Tegaskan Dukung Zul-Uhel di Pilgub NTB 2024
- SMKPP Negeri Bima akan Teruskan Pertanian Berkelanjutan
“Pendaftaran boleh satu kali lagi. Dengan ketentuan, pilihan sekolah yang berbeda dengan pendaftaran pertama dalam zonasinya,” terang Wakil Kepala SMPN 1 Mataram Bidang Kesiswaan ini.
Ia pun berharap, ketika nanti saat pendaftaran telah selesai dan kuota khususnya di SMPN 1 Mataram sudah penuh, para orang tua diminta memahami kondisi tersebut.
“Ini terkait pilihan sekolah, orang tua harus memahami situasi dan kondisi kalau siswa tidak boleh menumpuk di satu sekolah. Tujuannya itu supaya merata, sehingga ada jalur zonasi ini. Karena sekolah juga bukan jadi tolak ukur hebat dan tidak seseorang, tetapi ada atau tidak tekad kemauan untuk belajar yang membuat menjadi hebat,” pungkasnya. (JEF)