Mataram (NTB Satu) – Meningkatnya kasus hewan rabies di Indonesia sangat meresahkan masyarakat. Pemerintah Kota Mataram juga khawatir akan kasus rabies tersebut.
Pemkot Mataram khususnya Dinas Pertanian Kota Mataram mengimbau masyarakat untuk lebih waspada dan berhati-hati terhadap kasus rabies akibat gigitan hewan penular rabies (HPR), khususnya anjing.
Kepala Dinas Pertanian Kota Mataram, drh. H. Dijan Riyatmoko mengatakan, masyarakat harus lebih inisiatif melaporkan jika adanya warga yang digigit hewan penular rabies, atau ada anjing yang menggigit manusia. Laporan itu perlu dilakukan segera agar pihaknya bisa melakukan observasi.
Baca Juga:
- Dugaan Fraud di BRI Unit Bolo Diusut Kejari Bima
- Pendaftar Seleksi Calon Pengurus Bank NTB Syariah Sudah 98 Orang
- Mei 2025 Bertabur Libur, Ini Tanggalnya!
- Wamen PKP Fahri Hamzah Minta Kepala Daerah Masifkan Peran Sistem, Bukan Kerja Pribadi
“Hal ini belajar dari kasus anak perempuan di Bali yang meninggal karena rabies pada 11 Juni 2023, setelah sebulan sebelumnya digigit oleh anjing,” jelasnya, Selasa 20 Juni 2023.
Ia mengatakan, per tahunnya kasus warga yang digigit anjing di Kota Mataram selalu ada. Setelah melakukan pemeriksaan observasi lanjutan, hingga saat ini hasilnya negatif rabies.
“Tahun 2023, kasus gigitan anjing ada satu kasus, syukurnya hasilnya negatif rabies. Di tahun sebelumnya juga ada tiga kasus dan syukurnya lagi negatif,” imbuhnya.