Mataram (NTB Satu) – Selama tiga hari, Pusat Preservasi dan Ahli Media Perpustakaan Nasional telah melakukan observasi manuskrip yang dimiliki Museum Negeri NTB. Kegiatan ini berlangsung mulai tanggal 7 hingga 9 Juni 2023.
Selain observasi, Pusat Preservasi dan Ahli Media Perpustakaan Nasional juga membuatkan kotak pengaman untuk manuskrip yang ada. Kedua kegiatan tersebut dalam rangka digitalisasi manuskrip.
Digitalisasi manuskrip merupakan kerja sama Perpustakaan Nasional dengan Museum Negeri NTB untuk melakukan pelestarian. Sebab, Museum Negeri NTB adalah salah satu museum yang memiliki kurang lebih 1.100 manuskrip.
Melalui digitalisasi tersebut diharapkan dapat mempermudah masyarakat untuk mengetahui, mempelajari, dan menggali informasi tentang manuskrip yang ada.
Hasil observasi dan pembuatan kotak pengamannya telah diserahkan kepada Museum Negeri NTB pada Jumat, 9 Juni 2023. Penyerahannya langsung dilakukan oleh Kepala Pusat Preservasi dan Ahli Media Perpustakaan Nasional, Dra. Made Ayu Wirayati, M. I. Kom.
Saat penyerahan berlangsung, Kepala Museum Negeri NTB, Ahmad Nuralam, SH., MH., menyampaikan bahwa pihaknya sangat mengapresiasi kerja sama dalam proses pelestarian ini. Hal ini dikarenakan, NTB memiliki banyak manuskrip yang perlu untuk dilestarikan.
“Saya berharap kegiatan ini bisa dilakukan kemudian hari. Serta, kedepannya Perpustakaan Nasional bisa membantu kami dalam merawat manuskrip yang ada. Manuskrip yang ada di museum dan juga masyarakat,” tuturnya, Jumat, 9 Juni 2023.
Ahmad mengatakan, saat ini pihaknya telah melakukan proses pelestarian melalui program-program yang dilakukan oleh museum. Mulai dari tempat laboratorium, sekolah filologika, sosialisasi pada masyarakat, dan ahli bahasa aksara dengan luaran produk buku.
“Diakhir proses perawatan itu, kami akan melakukan seminar kajian terkait dengan manuskrip lontar,” jelasnya.
Setelah kegiatan ini, kata Ahmad, harapannya Kepala Perpustakaan Nasional bisa datang langsung ke Museum Negeri NTB. “Dalam kesempatan berikutnya, kami harap Kepala Perpustakaan Nasional bisa berkunjung untuk memberikan pengarahan. Serta dukungan untuk kegiatan pelestarian naskah yang kami lakukan di Museum Negeri NTB,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Pusat Preservasi dan Ahli Media Perpustakaan Nasional, Dra. Made Ayu Wirayati, M. I. Kom, mengatakan bahwa manuskrip di NTB sangat luar biasa. Dengan jumlah yang sangat banyak dan mempunyai beragam jenis manuskrip.
“Sehingga ke depannya kegiatan ini akan kami usulkan agar dilanjutkan pada tahun-tahun berikutnya,” ujarnya.
Ia juga menambahkan, bahwa menyelamatkan naskah kuno merupakan tanggung jawab bersama. Sehingga menurutnya, di Museum Negeri NTB perlu mengadakan kegiatan proses pelestarian berulang kali.
“Kita saling berbagi pengetahuan, supaya ke depan naskah itu bisa selamat,” tutupnya. (JEF/*)