Mataram (NTBSatu) – Kegiatan ‘Museum Masuk Sekolah’ kembali dilaksanakan tahun 2024. Pada awal tahun ini, Museum Negeri NTB melaksanakan di SDN dan SMPN 6 Satap, Montong Sapa, Praya Barat Daya, Sabtu, 9 Maret 2024.
Kegiatan ‘Museum Masuk Sekolah’ merupakan kegiatan rutinitas Museum Negeri NTB dalam rangka memberikan informasi dan pengetahuan mengenai permuseuman kepada siswa-siswi NTB.
Kali ini, SDN dan SMPN 6 Satap merupakan sekolah pertama yang dipilih untuk program Museum Masuk Sekolah di awal tahun 2024.
Kepala Museum Negeri NTB, Ahmad Nuralam menyampaikan, apresiasi dan terima kasih atas partisipasi dari seluruh pihak sekolah SDN dan SMPN 6 Satap yang telah bersedia menerima programnya.
“Saya atas nama Museum Negeri NTB mengucapkan terima kasih atas sambutan baiknya dari SDN dan SMPN 6 Satap,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, bahwa Museum NTB merupakan institusi yang merawat dan melindungi benda-benda bersejarah dan budaya, sehingga harus dapat diketahui oleh generasi muda NTB.
Dengan begitu, program ‘Museum Masuk Sekolah’ ini dapat menjadi sarana motivasi bagi peserta didik di SDN dan SMPN 6 Satap untuk berkunjung ke Museum NTB.
“Jadi kami tunggu kehadiran bapak ibu guru dan siswa-siswi untuk berkunjung ke Museum NTB,” tutur Alam, sapaan akrab Kepala Museum Negeri NTB.
Ia juga berharap, ke depannya generasi muda NTB dapat menjadi generasi yang unggul dan berbudaya terutama di daerah-daerah pelosok NTB.
“Mudah-mudahan hajatan kita ini dapat menjadikan generasi kita menjadi unggul dan berbudaya,” harap Alam.
Kepala SDN dan SMP N 6 Satap, Iskandar S.Pd., menyampaikan, terima kasih kepada pihak Museum Negeri NTB yang telah melakukan program ini.
Menurutnya, SDN dan SMPN 6 Satap merupakan sekolah yang termasuk wilayah pelosok, sehingga pihaknya sangat berterima kasih kepada Museum NTB yang sudah melakukan program ‘Museum Masuk Sekolah di tempatnya.
“Tentunya kami sangat senang bisa dikunjungi oleh Museum NTB,” ungkap Iskandar.
Dirinya berharap, agar program ‘Museum Masuk Sekolah’ ini dapat menjadikan siswa-siswinya lebih melekat dengan budaya.
“Mudah mudahan melalui kegiatan Museum Masuk Sekolah ini dapat berdampak positif pada sekolah kami,” harap Iskandar. (JEF/*)