Mataram (NTB Satu) – Klinik Hamzar yang berada di bawah Yayasan Maraqitta’limat mewakili Provinsi NTB di dalam Lomba Klinik KB Swasta Tingkat Nasional yang digelar oleh BKKBN Pusat tahun 2023.
Klinik Hamzar yang berlokasi di Desa Mamben Daye Kecamatan Wanasaba Kabupaten Lombok Timur (Lotim) ini menjadi duta NTB dalam hal pelayanan KB di klinik swasta setelah melalui serangkaian proses seleksi dan penilaian.
Pada Selasa 30 Mei 2023, Deputi Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi BKKBN Eni Gustina, MPH bersama timnya secara langsung meninjau Klinik Hamzar dan aktivitas pelayanan di dalamnya.
Mereka diterima oleh Ketua Dewan Pembina Yayasan Maraqitta’limat Dr. TGH Hazmi Hamzar SH, MH, Ketua Yayasan Maraqitta’limat H.M Fadlurrahman M.Si, Direktur Klinik Hamzar dr. Afra Humaira dan lainnya.
Direktur Klinik Hamzar dr. Afra Humaira mengaku tak menyangka Kliniknya akan memenangkan lomba pelayanan KB tingkat kabupaten dan provinsi. Dan kini mewakili NTB di tingkat nasional. Terlebih Klinik Hamzar berada di desa dan bahkan masuk dalam daerah tertinggal.
“Namun kami memiliki banyak inovasi dalam melayani akseptor KB. Misalnya pelayanan KB gratis setiap 3 bulan sekali. Ada program Jelita yang merupakan akronim dari jemput akseptor keliling. Ada juga inovasi yang kami namakan Sosialita KB, Perkasa dan lainnya,” kata dr Afra.
Ketua Dewan Pembina Yayasan Maraqitta’limat Dr. TGH Hazmi Hamzar SH, MH mengatakan, pihaknya telah bekerjasama dengan BKKBN sejak puluhan tahun yang lalu. Bahkan jika dilihat secara historis, program KB dimulai dari Yayasan Maraqitta’limat. Pendiri Yayasan TGH Zainuddin Arsyad memberi penekanan bahwa program KB harus dilaksanakan karena memiliki tujuan untuk menguatkan keluarga dan generasi.
“Sebagian besar masyarakat kami sudah KB. Program ini sejak awal sudah diterima oleh masyarakat. Jangan sampai kita meninggalkan keturunan yang lemah, sehingga KB menjadi penting untuk merencanakan keluarga sesuai dengan tuntunan agama” kata anggota DPRD NTB ini.
Ia mengatakan, agama mengajarkan ajar berkeluarga itu benar-benar direncanakan. Bagaimana mensejahterakan keluarga dan bagaimana mengamankan keluarga itu sendiri.
Menurutnya, tidak terjadi perbedaan yang berarti dalam memaknai KB di masyarakat. Karena sesungguhnya tak bertentangan dengan agama. Justru melalui program ini akan menjadi ikhtiar mewujudkan keluarga yang sakinah, mawaddah wa rohmah.
“Dari sanalah akan lahir dzurriah thayyibah, qurratu ‘ayun. Lalu dari sanalah diharapkan akan lahir imam-imam yang bertaqwa” katanya.
Politisi PPP ini mengatakan, sudah cukup lama sosialisasi tentang KB dilaksanakan di Yayasan Maraqit secara massif. Terutama melalui pengajian dan ceramah-ceramah keagamaan. Dan sekarang saat Maraqit memiliki Klinik Hamzar yang salah satu pelayanannya adalah KB, sosialisasi untuk ikut program ini semakin digencarkan.
“Sekarang masyarakat sudah paham betul. Tidak lagi merasa dipaksa untuk ber KB, namun karena kesadarannya sendiri,” kata Ketua Jaringan Kyai dan Santri Nasional (JKSN) NTB ini.
Kepala Dinas P3AKB Kabupaten Lombok Timur (Lotim) H.Ahmat A, S.Kep, MM mengatakan penduduk Kabupaten Lotim jumlahnya paling banyak di NTB yaitu 1,4 juta jiwa. Penerima akseptor juga paling banyak di daerah ini dan Klinik Hamzar memiliki kontribusi yang besar dalam memberikan pelayanan kepada para akseptor KB tersebut dengan semua inovasi yang dimilikinya.
“Kontribusi Klinik Hamzar dalam pencapaian akseptor baru di Lombok Timur ini luar biasa,” kata Ahmat.
Selain Klinik Hamzar, ada 180 lebih jejaring di Polindes yang melayani akseptor KB bagi masyarakat Lombok Timur. Ia menilai masyarakat sudah makin sadar pentingnya KB untuk mewujudkan keluarga yang bahagia dan berkualitas.
Sehingga tampilnya Klinik Hamzar yang mewakili NTB dalam lomba ini diharapkan bisa menempati posisi pertama karena kontribusinya yang besar.
Deputi Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi BKKBN Eni Gustina, MPH dalam kesempatan tersebut memuji Klinik Hamzar yang memberikan pelayanan yang sangat baik bagi masyarakat. Ditopang oleh keberadaan kampus STIKES Hamzar dan lembaga pendidikan lainnya di bawah Yayasan Maraqitta’limat, Klinik ini tetap eksis dengan semua inovasinya.
“Ini klinik yang luar biasa. Yayasan Maraqitta’limat ini sudah go internasional. Ada 4.766 klinik se Indonesia klinik yang ikut lomba ini, salah satunya Klinik Hamzar yang sudah terpilih mewakili NTB,” kata Eni Gustina.
Ia mengatakan, Klinik Hamzar yang mewakili NTB masuk dalam ketegori II bersama Provinsi Lampung dan Kalimantan Barat.
Eni mengaku melihat beberapa hal dalam rangka melakukan verifikasi. Misalnya dari bangunan, sarana prasarana, SDM sampai proses pelayanannya. Ia melihat di sini sudah lengkap. Dari segi SDM sudah ada dokter, perawat dan bidan serta proses pelayanannya sudah menjamin kualitas. (ZSF)