Daerah NTBEkonomi BisnisLombok BaratPemerintahan

Pertanian Kapas di Lombok Barat Terkendala Optimalisasi Lahan

Mataram (NTBSatu) – Sektor pertanian kapas di wilayah Lombok Barat memiliki potensi yang tinggi.

Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan NTB, M. Taufieq Hidayat, menyebut daerah penghasil kapas terbesar adalah Desa Kebon Ayu, Lembar, dan Sekotong.

Untuk lahan kapas terbesar, ada di Desa Giri Tembesi dengan luas 300 hektare.

Adapun lahan kapas di Lombok Barat secara keseluruhan mencapai 500 hektare.

Sementara untuk potensi hasil tanam kapas, yakni sekitar 500 sampai 700 kilogram per hektarenya.

IKLAN

Informasi Distanbun NTB, Kamis, 11 Juli 2024 kemarin, Petani kapas yang ada pada wilayah Gumesa, Desa Giri Tembesi, Kecamatan Gerung hanya panen sebanyak empat hektare saja.

“Potensi kapas yang ada di Lobar ini tinggi dan bagus. Yang jadi kendalanya adalah optimalisasi lahan dan juga terkendala pengairan,” ujarnya, Jumat, 12 Juli 2024.

Ia memaparkan, salah satu permasalahan saat ini adalah kurangnya sumber mata air untuk mengairi lahan kapas.

Untuk itu, para petani meminta kepada pemerintah setempat agar menyediakan sumur bor, embung, atau perairan dangkal.

Kendati kapas adalah tanaman yang tidak memerlukan terlalu banyak air, namun untuk pemeliharaannya tetap membutuhkan sumber air yang terjaga kelancarannya.

Hal ini berguna agar tanaman tumbuh subur dan menghasilkan kapas organik yang berkualitas.

“Kemarin itu panen sekitar empat hektar di desa Tembesi, Gerung. Memang tidak terlalu butuh banyak air, tapi tetap kita akan memberikan bantuan air sebanyak yang diusulkan oleh Dinas Pertanian Lobar,” lanjutnya.

Lanjut Taufieq, saat ini Dinas Pertanian Lobar sedang menginventarisir atau membuat daftar kebutuhan masyarakat yang ada di lokasi pertanian kapas.

Sumur Bor untuk Pengairan Pertanian Kapas

Ia mengaku sampai saat ini hanya ketersediaan sumur bor yang menjadi keluhan Petani.

Jika ada permintaan lainnya, Pemprov akan berupaya memenuhi kebutuhan petani kapas tersebut.

“Saya sudah koordinasi dengan Dinas Pertanian dan Perkebunan Lombok Barat. Akan ada bantuan, sudah kita minta verifikasi, minta usulan terkait daftar Calon Petani Calon Lokasinya (CPCL),” ungkapnya.

Besar harapan pemerintah untuk menghidupkan kembali masa kejayaan kapas sebagai salah satu hasil pertanian unggulan di NTB.

Terlebih beberapa tahun silam, pertanian kapas sangat berjaya, khususnya di wilayah Lombok Barat.

“Dengan sinergi antara petani dan pemerintah. Harapannya, pertanian kapas akan kita bangkitkan lagi,” tukasnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button