Mataram (NTB Satu) – Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) NTB telah melaksanakan acara “Gebyar Beasiswa NTB” pada Senin, 20 Maret 2023 di Halaman Kantor Gubernur NTB. Brida NTB menyediakan program 1000 Cendekia.
Program tersebut mengakomodir mahasiswa asal NTB untuk kuliah di dalam maupun luar negeri.
Program 1000 Cendekia merupakan salah satu terobosan utama dari pemerintahan Zul-Rohmi. Bahkan, Zul-Rohmi konsisten melaksanakan program tersebut sejak tahun 2018 hingga sekarang.
Kepala Brida NTB, Dr. Amry Rakhman mengatakan, Zul-Rohmi sangat menyadari bahwa kemajuan suatu wilayah ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia. Oleh karena itu, Pemerintah Provinsi NTB menghadirkan Program Beasiswa NTB yang terkemas dengan baik dalam tajuk 1000 Cendekia.
Melalui Program 1000 Cendekia, Pemerintah Provinsi NTB telah mengirim sebanyak 5.595 orang penerima beasiswa untuk kuliah, baik di luar maupun dalam negeri. Untuk keluar negeri, telah terkirim sebanyak 723 mahasiswa jenjang S1, S2, dan S3.
Sedangkan untuk yang di dalam negeri, penerima Beasiswa NTB telah mencapai 4.872 orang. Melalui kerja sama dengan perguruan tinggi yang terdapat di dalam dan luar negeri, dunia telah menilai bahwa NTB memiliki niat baik untuk mengelola program 1000 Cendekia.
“Sebanyak 419 mahasiswa yang kuliah di luar negeri telah menyelesaikan proses studinya. Sisanya, sedang menempuh pendidikan. Beasiswa NTB menyediakan kesempatan kuliah di berbagai negara, Polandia, Rusia, Republik Ceko, Hungaria, Sudan, China, Korea Selatan, Taiwan, Singapura, Malaysia, dan Australia,” ujar Amry pada acara “Gebyar Beasiswa NTB”, Senin, 20 Maret 2023.
Pada tahun 2023, Brida NTB menganggarkan dana sebesar Rp30 miliar untuk program beasiswa jenjang S1, S2, dan S3, baik dalam maupun luar negeri. Brida NTB juga sedang dalam upaya untuk menyelesaikan program beasiswa yang sampai saat ini sedang berjalan.
Awal tahun 2023, Al Bukhari International University Malaysia memberikan beasiswa kepada mahasiswa asal NTB. Saat ini, sedang dalam proses seleksi penerimaan mahasiswa jenjang S1, penerima beasiswa mencapai 50 hingga 60 orang.
“Al Bukhari International University menanggung penuh seluruh kebutuhan mahasiswa. Total pendapatan mahasiswa mencapai 5.000 ringgit atau setara dengan kurang lebih Rp18 juta per satu bulan,” terang Amry.
Untuk yang di dalam negeri, Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata asal Kediri, juga memberikan beasiswa berupa SPP dan uang pembangunan. Karena, Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata menilai bahwa program milik Zul-Rohmi sangat bermanfaat.
“Saat ini, sedang berlangsung proses seleksi untuk mahasiswa berjumlah 50 hingga 60 orang yang hendak mendaftar ke Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata,” tandas Amry. (GSR)