Mataram (NTB Satu) – Tim Penyidik Pidana Khusus Kejaksaan Tinggi NTB memeriksa sejumlah pejabat Pemprov NTB dan Lombok Timur terkait dugaan korupsi pada tambang pasir besi di Lombok Timur, Senin 13 Februari 2023 pagi.
Termasuk yang diperiksa adalah Sekda NTB, H. Lalu Gita Ariadi, karena pertimbangan perizinan pertambangan jadi kewenangan Pemprov NTB. Selain Sekda NTB, diperiksa juga Kadis ESDM NTB, Zainal Abidin. Hadir juga memenuhi panggilan mantan Bupati Lombok Timur periode 2003 – 2008 dan 2013 – 2018, H. Ali Bin Dachlan.
“Diperiksa sebagai dalam kapasitasnya sebagai saksi sekitar pukul 09.00 pagi,” kata Kasi Penkum Kejati NTB, Efrien Saputera, SH kepada ntbsatu.com.
“Mereka diperiksa di ruang penyidikan pidana khusus,” lanjutnya.
Lalu Gita diperiksa bersama dua orang lainnya. Efrien juga membenarkan, Bupati Lombok Timur Sukiman Azmy turut diperiksa, termasuk Ali BD yang hadir memenuhi panggilan penyidik.
Dikonfirmasi terkait pemanggilannya sebagai saksi, Sekda NTB enggan berkomentar banyak. “Belum, belum signifikan,” jawabnya singkat.
Pantauan ntbsatu.com di gedung Kejati NTB, Sekda Gita Ariadi datang menggunakan mobil dinasnya.
Ia sempat meninggalkan Gedung Adhyaksa sekitar pukul 12.30 Wita dan kembali sekitar pukul 13.32 Wita.
Setelah selesai dilakukan pemeriksaan, Gita Ariadi meninggalkan gedung Kejati NTB sekitar pukul 15.30 Wita.
Modus kasus ini terkait dugaan suap pada kegiatan tambang pasir besi di Pringgabaya Lombok Timur. Kasus ini pun sudah naik tahap penyidikan, berdasarkan Surat Perintah Penyidikan Kepala Kejaksaan Tinggi NTB Nomor : Print-01/N.2/Fd.1/2023 tanggal 18 Januari 2023.
Diketahui , awal Februari lalu, penyidik pidana khusus Kejaksaan Tinggi NTB telah memanggil dan memeriksa beberapa pejabat Dinas ESDM Provinsi NTB dan Perwakilan Kantor Kementerian ESDM Provinsi NTB, yakni ZA, HB dan MN.
Ketiganya telah diperiksa dalam kapasitasnya sebagai saksi, terkait dugaan tindak pidana korupsi kegiatan usaha pertambangan Pasir Besi di Kabupaten Lombok Timur.
Sejak dinaikkan ke penyidik, Jaksa sudah memeriksa sejumlah saksi, antara lain Kepala Dinas Sumber Daya (ESDM), Zainal Abidin. Kemudian pejabat dinas ESDM inisial HB dan pejabat dari perwakilan Kantor Kementerian ESDM inisial MN.
Sebagai informasi, usaha pertambangan Pasir Besi yang diusut Kejati NTB berada di Kecamatan Pringgabaya, Lombok Timur. Pemegang Ijin Usaha Pertambangan (IUP) OP Mineral Logam Komoditas tersebut adalah PT AMG. Perusahaan tersebut melakukan kegiatan pertambangan dan pengolahannya menggunakan sistem magnetic separation, yakni memisahkan mineral berharga dengan mineral pengotor dengan prinsip daya magnet. (KHN)