Mataram (NTB Satu) – Tidak seperti sebelumnya, Festival Tambora yang dilaksanakan di Kabupaten Dompu tidak masuk ke dalam Kalender Event Nusantara (KEN) 2023 yang disusun Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Republik Indonesia.
Sekretaris Daerah NTB, Drs. H. Lalu Gita Ariadi mengatakan, tidak dimasukkannya Festival Tambora pada KEN 2023 adalah momentum berbenah sekaligus menciptakan kreasi-kreasi baru dalam menyelenggarakan sebuah gelaran. Walaupun tidak masuk dalam KEN 2023, Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB tetap mengadakan Festival Tambora 2023.
“Permasalahan Festival Tambora bukan terletak pada menarik atau tidak menarik. Awalnya, gelaran yang pertama kali dibuat pada tahun 2015 adalah momentum ingin mengenang Gunung Tambora yang meletus pada 200 tahun lalu. Gelaran tersebut bukan hanya bersifat seremoni, namun terdapat pesan yang terkandung di dalamnya,” ungkap Gita Ariadi di Senggigi Lombok Barat, Rabu, 25 Januari 2023.
Gita menjelaskan, pesan yang terkandung dalam gelaran Festival Tambora adalah keinginan pemerintah untuk menunjukkan kepada dunia soal adanya peluang investasi pada Kawasan Samota (Saleh, Moyo, dan Tambora). Menurut Gita, Kawasan Samota bukan hanya lokasi pariwisata saja.
“Setelah Pandemi Covid-19, perlahan-lahan kami akan membangkitkan kembali sejumlah lokasi pariwisata yang ada di NTB, termasuk Kawasan Samota,” terang Gita.
Gita yakin tidak akan ada dampak yang besar bagi daerah dengan tidak dimasukkannya Festival Tambora dalam KEN 2023. Ke depannya, pemerintah akan berkolaborasi dengan pelaku-pelaku pariwisata untuk mengkreasikan hal-hal baru untuk Festival Tambora 2023.
“Kami akan segera rapat dengan pihak terkait soal apa yang dibutuhkan untuk terus menyukseskan Festival Tambora. Setiap musibah, pasti ada hikmah. Untuk Festival Tambora, kami akan menciptakan inovasi-inovasi serta ide-ide baru,” tandas Gita.
Sementara itu, Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) NTB, Baiq Ika Wahyu Wardani mengatakan, Pemprov NTB telah mengusulkan gelaran Festival Tambora kepada Kemenparekraf. Namun, kemampuan Pemprov NTB hanya sebatas mengusulkan saja. Proses kuratorial dikuasai oleh Kemenparekraf.
“Proses kurasi Kemenparekraf meliputi berbagai hal, termasuk keadaan sosial ekonomi suatu daerah, dampak gelaran terhadap lingkungan,” ujar Ika di Lombok Barat, Rabu, 25 Januari 2023.
Meskipun tidak masuk ke dalam KEN 2023, Pemprov NTB akan tetap bersemangat untuk melaksanakan Festival Tambora 2023 bersama masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Dompu. Ika mengharapkan, penyelenggaraan Festival Tambora 2023 dapat menjadi acuan bagi Pemerintah Pusat untuk kembali memasukkan Festival Tambora pada KEN 2024.
“Kami memang harus belajar banyak agar sebuah gelaran dapat bermanfaat bagi masyarakat luas,” pungkas Ika. (GSR)