Mataram (NTB Satu) – Guna menjaga waktu belajar dengan waktu bermain anak-anak tetap proporsional, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Mataram, Yusuf meminta agar tugas rumah atau PR yang diberikan kepada siswa tidak terlalu banyak.
“Kami mengimbau kepada teman-teman guru, jangan memberi PR yang terlalu banyak. Sekadar saja untuk merefleksi kemampuan siswa di rumah,” ujar Yusuf, Rabu, 30 November 2022.
Ditanya soal penghapusan PR seperti yang dilakukan Pemerintah Kota Surabaya, Yusuf mengaku perlu mengkaji dulu secara lebih dalam.
“Belum ada rencana, karena perlu kajian dulu kalau mau dihapus,” ungkap Yusuf.
Katanya, para siswa saat ini lebih banyak diberikan PR yang berbentuk proyek berkelompok, sebagai marwah dari Merdeka Belajar yang digaungkan Kementerian Pendidikan.
Sementara, Anggota DPRD Kota Mataram dari Fraksi PDI Perjuangan, Nyanyu Ernawati juga mendukung saran tersebut, dan lebih menyerahkan kepada guru sebagai pihak yang bersentuhan langsung dengan siswa.
“Kalau ada PR atau sejenisnya, tentu guru yang lebih mengetahui, apakah diperlukan atau tidak,” kata Nyanyu saat ditemui di tempat kerjanya. (RZK)