Mataram (NTB Satu) – Musim pancaroba seperti saat ini cenderung menjadi saat rawan terjadinya penularan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Warga Kota Mataram diingatkan waspada dengan ancaman DBD.
Direktur RSUD Kota Mataram, dr. Hj. Eka Nurhayati, Senin, 17 Oktober 2022 mengingatkan ancaman DBD di musim pancaroba. “Yang bahaya itu kalau hujan, lalu panas, trus hujan lagi,” terang Eka kepada NTB Satu.
Ia meminta, agar masyarakat terus menjaga kebersihan lingkungan, dan tidak terlalu beraktivitas di luar rumah jika tidak ada urusan yang terlalu mendesak.
“Jangan ada yang buang sampah ke selokan, nanti terjadi genangan tempat bersarang nyamuk Aedes aegypti (penyebab DBD),” pungkasnya.
Di samping itu, kewaspadaan warga Kota Mataram terhadap penyakit demam berdarah belakangan ini diklaim meningkat. Sehingga dampak fatal kini tidak lagi ditemukan.
“Sekarang masyarakat kalau ada yang bergejala langsung ke IGD, sudah ada kesadaran. Sehingga tidak ada kasus yang sampai parah sekali,” ujar Eka.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Mataram, tren angka DBD di Kota Mataram saat ini tengah menurun. Kasus infeksi dengue sampai bulan September mencapai 521 kasus, dengan rincian pada bulan Januari 107 kasus, Februari 54 kasus, Maret 59 kasus, April 49 kasus, Mei 59 kasus, sedangkan di bulan Juni 57 kasus, lalu 63 kasus di bulan Juli, 36 kasus di bulan Agustus, dan 37 kasus di bulan September.
Dari keseluruhan kasus tersebut, 351 orang positif DBD, 143 suspek dan 14 kasus diduga DBD. Sementara jumlah yang meninggal karena DBD hingga saat ini masih satu orang, yang terjadi pada awal tahun kemarin. (RZK)