Mataram (NTBSatu) – STKIP Taman Siswa Bima (Tamsis) terus menunjukkan kualitas akademik yang membanggakan. Total, lebih dari 250 mahasiswa dari berbagai program studi akan dikukuhkan sebagai sarjana (S1) pendidikan dalam wisuda periode ganjil tahun akademik 2024/2025.
Di antara para peserta, terdapat sejumlah mahasiswa yang berhasil menyelesaikan studinya hanya dalam waktu 3,5 tahun. Sebuah capaian yang diapresiasi langsung Ketua STKIP Tamsis Bima, Dr. H. Ibnu Khaldun Sudirman, M.Si.
“Alhamdulillah, ada mahasiswa yang lulus dalam tujuh semester. Ini adalah peningkatan capaian akademik yang patut dibanggakan,” ungkapnya di hadapan peserta yudisium, Jumat, 25 April 2025.
Ia juga memberikan motivasi dan apresiasi kepada angkatan 2020 yang telah menuntaskan studinya dengan berbagai tantangan dan dinamika. Ketua Tamsis turut menyoroti kontribusi para aktivis kampus seperti Ketua BEM, pengurus DPM, dan HMPS yang tetap konsisten menyelesaikan studi. Meski aktif di kegiatan kemahasiswaan, baik dalam maupun luar kampus.
Tak hanya itu, ada pula atlet berprestasi yang telah mengharumkan nama daerah dan bangsa, serta mahasiswa yang lulus dengan publikasi artikel ilmiah.
Dr. H. Ibnu juga menyampaikan rasa hormat kepada para orang tua mahasiswa. “Kami sering melihat kesabaran orang tua dalam menanti kabar kelulusan anak-anak mereka. Kami titipkan salam khusus dan penghargaan setinggi-tingginya,” tuturnya.
Baginya, yudisium juga menandai langkah akhir mahasiswa dalam proses administrasi akademik. Ia menginformasikan, ke depannya legalisir ijazah tak lagi diperlukan. Karena data akademik telah terintegrasi secara nasional melalui sistem Dapodik.
Menutup sambutannya, Ketua Tamsis menitip pesan kepada calon wisudawan agar menjadi pencipta lapangan kerja, bukan sekadar pencari kerja. “Dunia usaha dan industri sangat terbuka. Jepang dan Korea pun sedang kekurangan tenaga muda. Kembangkan soft skill, leadership, komunikasi, dan keterampilan berorganisasi,” pesannya seraya berharap lulusannya mampu bersaing di dunia profesional dan tetap menjaga nama baik almamater. (*)
