Mataram (NTB Satu) – Sejak beberapa minggu terakhir, harga telur ayam ras di Kota Mataram masih sangat tinggi, angkanya mencapai Rp58 ribu per tray. Sedangkan sebelumnya, harga telur hanya sekitar Rp45 ribu per tray.
“Sekarang telur yang ukuran sedang Rp55 ribu satu tray, kalau yang besar Rp58 ribu. Kenaikan harga ini sudah sebulan lebih sejak ada PKH,” ujar pedagang telur di Pasar Pagesangan bernama Ibu Dewa, Kamis, 1 September 2022.
Kenaikan harga ini pun menyebabkan penurunan jumlah penjualan telur ayam, lebih dari setengahnya.
“Kalau dulu sepuluh tray habis dalam sehari, kalau sekarang lima tray tidak habis,” kata Bu Dewa sembari melayani pembeli.
Begitupun yang dirasakan Sulastri yang berjualan tidak jauh dari lapak Bu Dewa. Penjualannya turun berkali-kali lipat.
“Penjualan turun jauh. Sekarang tidak ada ramai-ramainya, paling ramai itu habis cuma 6 tray, kalo dulu 18 tray 20 tray habis sehari,” tuturnya.
Dengan kenaikan harga tersebut, mendorong Bank Indonesia (BI) Perwakilan NTB dengan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GN-PIP) menyelenggarakan Gebyar Operasi Pasar Murah (OPM) Telur di beberapa titik di Kota Mataram, seperti Pasar Pagesangan, Pasar Kebon Roek, Pasar Mandalika, dan Pasar Sindu.
Operasi yang diadakan mulai 31 Agustus 2022 hingga 5 September 2022 tersebut menyediakan telur dengan harga Rp50 ribu per tray untuk yang ujuran sedang, lalu Rp52 ribu per tray untuk telur ayam ukuran besar.
“Stok per hari sekitar 300 tray, yang sudah terjual hari ini sekitar 250 tray. Untuk yang beli tinggal datang, tidak perlu pakai kupon antre,” ujar seorang panitia OPM di Pasar Pagesangan, Anjani.
Karena perbedaan harga cukup banyak, para pengunjung yang datang ke Pasar Pagesangan pun lebih banyak yang memilih berbelanja telur di OPM tersebut.
“Ini baru nyoba dan ternyata lebih murah, jadinya beli di sini,” ujar Ruslan, pembeli asal Sekarbela. (RZK)