Mataram (NTB Satu) – Pasca terungkapnya misteri kematian Rani (29 tahun) seorang guru TK di wilayah Gunungsari beberapa waktu lalu, kini hasil autopsi dari tim forensik Rumah Sakit Bhayangkara Polda NTB memperkuat penyebab dan motif dibalik kematiannya.
Kasat Reskrim Polresta Mataram Kompol Kadek Adi Budi Astawa mengatakan, bahwa hasil pemeriksaan terhadap tersangka dan berdasarkan beberapa pengakuan tersangka sinkron dengan apa yang dikeluarkan oleh tim forensik terkait hasil autopsi mayat Rani.
“Semua hasil autopsi yang kami dapatkan berkesesuaian dengan hasil pemeriksaan dan keterangan tersangka pada saat sudah berhasil diamankan,” ucap Kasat Reskrim, Senin 15 Agustus 2022.
Sesuai yang diterima dari tim forensik bahwa hasil autopsi guru TK tersebut, ditemukan luka di bagian kepala belakang kiri dan kanan, kemudian mata, dagu, hidung. Kemudian luka lebam di bagian paha kiri dan kanan serta pada kedua tangan korban. Kemudian di bagian mulut terdapat gigi korban bagian kiri bawah patah.
“Ini sesuai dengan hasil penyelidikan dan pemeriksaan kami serta beberapa pengakuan tersangka. Dimana tersangka sempat memukul bagian mulut korban sebelum digeret ke kamar mandi dan membentur kepala korban dengan tembok,” jelas Kadek.
Disamping itu, ditemukan beberapa tanda-tanda bahwa korban sebelumnya sempat memberikan sedikit perlawanan. Namun akhirnya tak bisa berkutik setelah tersangka mengikat leher, mulut serta kedua tangan korban dengan dua tali dari kain dengan dua tempat ikatan.
“Ini sangat sesuai dari hasil olah TKP, bahwa saat itu kami menemukan dua buah tali yang terikat pada tangan dan leher dengan menutupi mulut dan hidung korban,” tutur Kadek.
Akibat ikatan tersebut, korban tidak bisa bernafas serta tidak kuat menahan rasa sakit pada bagian kepala, mulut, mata dan hidung yang pada akhirnya korban meninggal dunia.
“Kami sedang melengkapi hasil pemeriksaan serta hasil autopsi, semoga dalam waktu dekat semuanya bisa rampung,” tutup Kadek. (MIL)