Mataram (NTB Satu) – Sebuah perusahaan yang bergerak di bidang produksi energi hijau yaitu PT Biodiesel Austindo berencana untuk melakukan investasi pembangunan pabrik biodiesel atau bahan bakar organik di Provinsi NTB. Investor tersebut membutuhkan lahan sekitar 600 hektare.
Hal itu disampaikan Kepala Subsektor Promosi Penanaman Modal Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM PTSP) Provinsi NTB, Satria Wibawa seusai rapat dengan President Director PT Biodiesel Austindo, Kevin Parker pada Senin, 4 Juli 2022.
Pihak PT Biodiesel Austindo, lanjut Satria, saat ini membutuhkan lahan sekitar 600 hektare untuk bangunan pabrik serta perkebunan pohon jarak sebagai bahan baku biodiesel tersebut.
“Saya sarankan mereka di Kecamatan Sambelia, Kabupaten Lombok Timur. Di sana ada lokus kepemilikannya orang lokal dengan orang Jakarta. 300 hektare sudah klir dan 300 hektare lagi masih dalam proses sertifikasi. Mendengar itu mereka sangat tertarik,” ujar Satria.
Sebagai tindak lanjut, DPM PTSP Provinsi NTB akan melakukan koordinasi lanjutan dengan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) NTB dan DPM PTSP Kabupaten Lombok Timur perihal rencana ivestasi tersebut.
“Kami akan koordinasikan dulu bersama beberapa pihak terkait, dan katanya (Kevin Parker) proyek ini dukungan dananya dari Bahrain juga,” imbuhnya.
Saat ini, PLN NTB mengalami surplus daya yang bersumber dari bahan bakar fosil. Namun hal itu tidak menyurutkan niat investor maupun DPM PTSP NTB untuk menyukseskan pembangunan tersebut. Terlebih lagi dengan besarnya dedikasi Gubernur NTB untuk mewujudkan energi terbarukan atau renewable energy di NTB.
“Sekalipun sudah surplus, tapi Gubernur dan Wakil Gubernur mendorong NTB sejak 2023 sampai 2030 untuk menuju renewable energy,” tutur Satria kepada NTB Satu.
Mengenai nilai investasi, ia belum bisa pastikan, karena dibutuhkan rapat yang bertahap sampai menemukan titik terang untuk langkah selanjutnya. (RZK)