Mataram (NTB Satu) – Motocross Grand Prix (MXGP) memang sukses terlaksana di Rocket Motor Circuit Samota, Pulau Sumbawa pada 24-26 Juni 2022. Namun, di balik kesuksesan MXGP of Samota, terdapat kisah haru seorang marshal, Risky Septiansyah yang tertabrak oleh pembalap dan tidak memiliki cukup uang untuk berobat ke rumah sakit.
Risky ditabrak saat sesi balapan oleh Tom Vialle, pembalap asal tim KTM yang berhasil menjadi raja kelas MX2 di Rocket Motor Circuit Samota.
“Saya belum dibawa ke rumah sakit atau pun Puskesmas. Panitia memang sudah memberi arahan. Tapi, mereka menginstruksikan agar pakai uang sendiri terlebih dahulu dan akan diganti,” ungkap Risky, pria asal Kabupaten Sumbawa yang baru saja menyelesaikan pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA), dihubungi NTB Satu, Selasa, 28 Juni 2022.
Selain tidak dibawa ke rumah sakit, ia mengakui, pihak Ikatan Motor Indonesia (IMI) NTB tidak menyiapkan asuransi dalam bentuk apapun terhadap seluruh marshal yang terlibat di gelaran MXGP of Samota. Bahkan, IMI NTB tidak sampai membawa Risky menuju Medical Center. Petugas medis hanya menyemprotkan cairan pada bagian kanan lengan Risky.
“Bila diinstruksikan agar ke rumah sakit dan menanggung biaya sendiri, itu artinya saya tidak ditanggung secara finansial. Setelah bangun dari tidur, tubuh saya sakit semua dan susah bangun,” cerita Risky.
Ia belum mampu membayar biaya pengobatan untuk ke rumah sakit. Sampai saat ini, Risky telah meminta pertanggungjawaban berbentuk asuransi dari pihak IMI NTB. Namun, menurut cerita Risky, IMI NTB tengah memproses tuntutan yang diajukan.
“Bila saya mampu, saya tidak akan merengek kesakitan dan akan segera pergi ke rumah sakit. Saya baru saja menyelesaikan sekolah, bapak bekerja sebagai petani dan ibu sudah meninggal,” papar Risky.
Kronologi Tabrakan
Sewaktu Tom Vialle keluar dari jalur utama kemudian menabrak, Risky sebenarnya sudah berusaha untuk menghindar. Namun, pandangannya hanya terfokus ke depan. Hal tersebut cukup lumrah. Pasalnya, marshal tidak diperbolehkan untuk menengok kiri dan kanan.
“Sewaktu Tom Vialle keluar jalur kemudian menabrak, saya sangat kaget. Karena cukup kaget, saya tidak mampu menghindar,” tutur Risky.
Tom Vialle tiba-tiba datang kemudian menabrak bagian samping tubuh Risky. Setelah tertabrak, Risky dibawa ke ruang medis sebentar, lalu diminta untuk beristirahat dan digantikan oleh marshal lainnya. Setelah tertabrak, Tom Vialle tidak mendatangi dan meminta maaf kepada Risky.
“Saya hanya ditanya oleh panitia. Waktu itu, memang benar kondisi tubuh tidak mengalami luka parah. Namun, rasa sakitnya mulai bereaksi pada keesokan harinya,” kata Risky.
Risky telah berusaha untuk pergi ke rumah sakit. Namun, pihak rumah sakit mengenakan biaya pengobatan. Risky tidak memiliki cukup uang, ia memutuskan pulang.
“Pihak panitia pun meminta untuk memakai uang pribadi. Namun, saya tidak punya cukup uang,” sebut Risky.
Awal Mula Gabung Sebagai Marshal
Pada awalnya, Risky tergabung sebagai marshal setelah disarankan kakaknya untuk mendaftar. Pertemuan pertama perekrutan marhsal dilakukan di kantor bupati.
“Saat tanya soal honor, panitia tidak pernah menjawab. Namun, setelah perhelatan usai, kami baru diberi honor senilai Rp600 ribu,” ungkap Risky.
Honor yang didapatkannya setelah bekerja sebagai marshal sudah diberikan kepada bapaknya untuk membeli beras dan sejumlah kebutuhan pokok lainnya. Oleh karena itu, uang yang tersisa tidak akan cukup untuk menanggung biaya pengobatan di rumah sakit.
Ke depannya, Risky berharap agar IMI NTB memberikan asuransi kepada marshal yang mengalami kecelakaan, terutama untuk biaya pengobatan.
“Kalau memang belum bisa kasih asuransi, ya sudah tidak apa-apa. Biar saya obati sendiri tubuh yang sakit dengan cara dipijit-pijit,” ujar Risky.
Saat ngobrol dengan NTB Satu, Risky mengaku sangat butuh berobat, terutama pada bagian leher. Selain itu, terdapat memar pada bagian paha. Menurut perkiraan pribadinya, Risky terhantam oleh sasis motor milik Tom Vialle.
Sebelum insiden, Risky tidak mengetahui sama sekali mengenai sosok Tom Vialle. Namun, setelah insiden, ia giat mencari tahu berbagai hal mengenai Tom Vialle. Sewaktu di sirkuit, Risky ingin sekali bertemu dengan Tom Vialle dan menjalin obrolan. Namun, karena tidak sembarang orang boleh berkomunikasi dengan pembalap, keinginan tersebut dirasa cukup mustahil.
“Kalau ada pihak yang mau membantu bertemu dengan Tom Vialle, saya sangat ingin sekali ketemu,” pungkas Risky. (GSR)