Mataram (NTB Satu) – Puluhan mahasiswi dari beberapa Perguruan Tinggi (PT) di Kota Mataram menjadi korban pelecehan seksual. Bahkan dari 10 korban yang melapor ke Biro Konsultasi dan Bantuan Hukum (BKPH) Fakultas Hukum Universitas Mataram (Unram), 5 orang diantaranya mengaku mendapat tindakan persetubuhan.
Direktur BKPH Fakultas Hukum Unram Joko Jumadi menerangkan puluhan korban yang mengadu tersebut, rata-rata merupakan mahasiswi tingkat akhir di beberapa kampus di kota Mataram. Sementara modus yang dilakukan oleh terduga pelaku, menurut pengakuan korban, mulai dari dijanjikan permudah penyusunan skripsi, menyembuhkan penyakit, sampai dengan mampu membuang sial.
“Yang sudah mengadu ke kami itu sekitar 10 orang, namun 5 dari korban mengaku mendapat tindakan persetubuhan oleh terduga pelaku, korban rata-rata dari NTB, ada yang dari Lombok dan Sumbawa. Mr X (nama samaran-red) ini mengaku sebagai dosen di salah satu PT swasta di kota Mataram,” terang Joko ke Ntbsatu.com, Jum’at 24 Juni 2022.
Lebih lanjut Joko mengatakan, selain mengaku sebagai dosen, terduga pelaku juga mengaku dekat dengan pejabat internal yang ada di beberapa kampus di Mataram. Sementara kejadian tersebut terbilang sudah lama bergulir, yakni periode bulan Oktober 2021 sampai dengan Maret 2022.
“Terduga merupakan orang luar kampus dan tidak ada kaitannya dengan kampus. Saat ini proses hukumnya belum jelas, namun kami sudah melaporkannya ke Polda NTB,” bebernya.
Para korban sambung Joko, saat ini tengah ditangani oleh pihaknya, karena rata-rata dari korban tersebut masih mengalami trauma dari pelecehan yang dialaminya. “Korban masih kami kuatkan, karena masih mengalami trauma,” pungkasnya. (MIL)