MXGP

UMKM di MXGP Samota akan Didominasi dari Kabupaten Sumbawa

Mataram (NTB Satu) – Pada perhelatan Motocross Grand Prix (MXGP) of Indonesia di Samota Kabupaten Sumbawa, panitia menyiapkan 400 lapak di dalam sirkuit untuk pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Provinsi NTB. Sebanyak 75 persen lapak dalam sirkuit tersebut akan diisi oleh UMKM asal Kabupaten Sumbawa, dan sisanya diisi oleh kabupaten lainnya di NTB.

“UMKM ini asalnya 75 persen itu dari Kabupaten Sumbawa, 15 persen kabupaten atau kota lain di Pulau Sumbawa, dan sisanya 10 persen dari Pulau Lombok. Tapi kita tidak perlu kaku masalah asal UMKM ini,” ujar Kepala Dinas Koperasi dan UMKM (Diskop UMKM) Provinsi NTB, Ahmad Masyhuri, Senin, 6 Juni 2022.

80 persen pelapak di MXGP Samota merupakan UMKM kuliner, dan sisanya merupakan UMKM fesyen, kerajinan dan lain-lain.

Ahmad juga membocorkan, bahwa UMKM yang melapak dalam perhelatan internasional itu tidak perlu membayar sewa. Namun akan ditanggung dan disiapkan oleh Event Organizer (EO) MXGP, yakni Rocket Motor Company.

“Untuk UKM yang berjualan di dalam sirkuit, dia tidak berbayar, tapi ditanggung dan disiapkan oleh EO. Tapi untuk UKM yang dari luar pulau, bagaimana biaya ia menginap dan makan, nanti kita koordinasikan dengan pemerintah kabupatennya. Intinya gotong royong saja,” jelas Ahmad.

Untuk mendatangkan UMKM, Diskop UMKM NTB bekerja sama dengan NTB Mall. Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan perlengkapan, ia mengaku bekerja sama Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi NTB untuk peminjaman tenda sebagai lapak. “Kita juga mengajak yang non-bisnis sebenarnya, tapi punya potensi yaitu Dinas Sosial,” kata Ahmad.

Kepala Dinas Sosial Provinsi NTB, Ahsanul Khalik membenarkan kerja sama tersebut saat ditemui oleh NTB Satu. Ia menyebutkan, bahwa penyediaan dan pengiriman tenda untuk dijadikan lapak UMKM akan ditanggung oleh pihaknya.

“Karena ini konsepnya gratis, jadi tendanya kita yang sediakan dan kirim. Nanti kalau sudah selesai dikembalikan lagi,” beber Ahsanul, Selasa, 7 Juni 2022.

Ahmad mengaku, konsep yang digunakan di MXGP ini tidak jauh berbeda dengan MotoGP di Mandalika, sehingga tidak ada kendala berarti yang dirasakan. “Kalau UMKM ini, pengalaman di MotoGP itu yang banyak kita adopsi. Sekarang kita tinggal ATM, yaitu ambil, tiru, modifikasi,” pungkasnya. (RZK)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button