Daerah NTB

Ekspor NTB Naik 70,62 Persen, Nilainya Mencapai 361,88 Juta Dolar AS

Mataram (NTB Satu) – Nilai ekspor Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Bulan April 2022 sebesar US$ 361.880.866, mengalami kenaikan sebesar 70,62 persen jika dibandingkan dengan ekspor Maret 2022 sebesar US$ 212.100.511.

Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Nusa Tenggara Barat (BPS NTB), Wahyudin M.M., Kamis, 2 Juni 2022 mengatakan, Jepang menjadi negara tujuan dengan nilai ekspor terbesar yaitu US$ 267.843.475 atau sekitar 74,01 persen. Negara kedua tertinggi adalah Korea Selatan dengan nilai US$ 93.127.198 atau sekitar 25,73 persen, kemudian disusul Amerika Serikat yaitu sebesar US$ 410.791 atau sekitar 0,11 persen.

Nilai ekspor Provinsi Nusa Tenggara Barat bulan April 2022 tertinggi keempat ditujukan ke Thailand dengan nilai US$ 159.645 atau sekitar 0,04 persen, dan kelima ditujukan ke Cina dengan nilai US$ 133.596 atau sekitar 0,04 persen. Nilai ekspor NTB ke negara lain hanya mencapai 0,06 persen dari nilai total ekspor.

Kelompok komoditas ekspor yang terbesar pada Bulan April 2022 adalah barang galian/tambang non migas sebesar US$ 360.629.149 (99,65 persen), perhiasan/permata sebesar US$ 425.649 (0,12 persen), ikan dan udang sebesar US$ 407.836 (0,11 persen), garam, belerang, kapur sebesar US$ 214.327 (0,06 persen), perabot, penerangan rumah sebesar US$ 131.513 (0,04 persen), serta biji-bijian berminyak sebesar US$ 52.710 (0,01 persen).

Sedangkan untuk nilai impor, pada bulan April terhitung sebesar US$ 13.864.799. Ini berarti impor Provinsi Nusa Tenggara Barat mengalami penurunan sebesar 43,06 persen dibandingkan dengan impor Bulan Maret 2022 sebesar US$ 24.348.273.

Nilai impor Provinsi Nusa Tenggara Barat Bulan April 2022 berasal dari Thailand dengan nilai US$ 8.770.968 atau sekitar 63,26 persen, Singapura dengan nilai US$ 2.059.664 atau sekitar 14,86 persen, Amerika Serikat dengan nilai US$ 1.618.682 atau sekitar 11,67 persen dan Australia dengan nilai US$ 643.336 atau sekitar 4,64 persen.

Beberapa kelompok komoditas yang diimpor seperti gula, mesin-mesin, dan benda-benda dari besi dan baja lainnya.

“Impor kelompok komoditas gula dan kembang gula berasal dari Thailand. Sedangkan impor kelompok komoditas mesin-mesin/pesawat mekanik berasal dari Singapura, Amerika Serikat, dan Australia. Untuk kelompok komoditas Benda-benda dari besi dan baja berasal dari Amerika, Australia, Cina, dan Singapura,” ungkap Wahyudin. (RZK)

Show More

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button