Daerah NTB

Sirkuit Mandalika Batal Jadi Lokasi Penyelenggaraan F1 Tahun 2024?

Mataram (NTB Satu) – Pertamina Mandalika International Street Circuit disebut-sebut batal menjadi lokasi penyelenggaraan event balap bergensi Formula One atau F1 di tahun 2024 mendatang. Pasalnya di kawasan Bintan Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) akan segera dimulai pembangunan sirkuit bertaraf internasional untuk perhelatan F1.

Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Pusat H.Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengatakan, di tahun ini akan dimulai pembangunan sirkuit internasional di Bintan tanpa pembiayaan APBN, namun murni dari swasta dan penanaman modal asing. Sehingga pada tahun 2023 mendatang ditargetkan event F1 bisa digelar di sirkuit tersebut. Sementara Sirkuit Mandalika akan dikhususkan untuk penyelenggaraan event MotoGP dan balap kendaraan roda dua lainnya.

IKLAN

“Di beberapa negara di Eropa, satu negara bisa punya empat sirkuit, tergantung kita bagaimana menyelenggarakan event. Sirkuit Mandalika itu spesial untuk MotoGP, sementara roda empatnya F1 nanti ada di Bintan agar pariwisatanya menyebar di seluruh Tanah Air,” kata Bamsoet usai pelantikan pengurus IMI NTB di Mataram, Sabtu 28 Mei 2022.

Bamsoet mangatakan, kini sirkuit di Indonesia makin menyebar. Setelah Sirkuit Mandalika sukses dengan perhelatan MotoGP, kini di Ancol Jakarta sudah siap dengan gelaran Formula E awal bulan Juni 2022 ini. Begitu juga Sirkuit Sentul Bogor akan dilakukan renovasi besar-besaran, sehingga sirkuit legendaris Indonesia tersebut siap dengan kejuaraan nasional dan internasional.

Di Bali juga ada Sirkuit Gokart untuk penyelenggaraan sejumlah kejuaraan, termasuk di dalamnya event MiniGP untuk kelas pemula usia 8 – 11 tahun. ” Kalau di Mandalika itu sebelum tutup tahun ada agenda balap yang sudah disusun bersama ITDC dan MGPA, ada sekitar dua atau tiga event di sana,” ujarnya.

Ia mengatakan, Presiden sudah memberi angin segar bagi dunia otomotif nasional. Hal itu terbukti dari dorongan Presiden terhadap munculnya sirkuit-sirkuit internasional dan event-event bergensi di dalamnya.

IKLAN

“Bahkan kalau dilihat di kalender pusat, tidak ada hari tanpa balap. Dalam satu tahun, ada sekitar 1.800 event balap di Tanah Air. Presiden kita sangat antusias terhadap otomotif, sehingga IMI memberi gelar kepada beliau sebagai bapak otomitif nasional,” ujarnya.

Dengan banyaknya sirkuit yang bermunculan di Indonesia, Bamsoet mendorong agar para pembalap Tanah Air tidak hanya menjadi penonton, namun ikut menjadi pemain dalam kejuaraan-kejuaraan internasional tersebut. Misalnya di gelaran MXGP Samota tanggal 24 – 26 Juni, ia berharap pembalap NTB yang meraih medali emas di PON di Papua bisa dilatih guna mengikuti beberapa kualifiksi sesuai dengan aturan internasional di MXGP tersebut.

Menurut Bamsoet, Indonesia harus lebih banyak memiliki para pembalap roda empat maupun roda dua untuk mengimbangi banyaknya event balap internasional yang digelar di dalam negeri. “Moto3 kita punya pembalap, namun belum tembus di MotoGP. Mudah-mudahan nanti dengan banyaknya sirkuit dan balap akan melahirkan pembalap – pembalap yang andal, baik roda dua maupun roda empat,” katanya.

Terkait dengan keinginan KONI NTB agar Sirkuit Mandalika bisa menjadi lokasi balap motor kelas bebek, Bamsoet mengatakan tidak menutup kemungkinan kejuaraan motor bebek bisa digelar di sana. “Cuma dengan berbagai pertimbangan dan kualifikasi yang ketat, jangan sampai nanti injakannya nanti merusak aspal,” tutupnya. (ZSF)

IKLAN

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button