Daerah NTB

NTB Belum Punya Industri Kelapa Besar dan Berskala Internasional

Mataram (NTB Satu) – Industri kelapa di NTB belum mampu melakukan pengolahan secara bertahap untuk menghasilkan produk olahan kelapa yang memiliki nilai jual tinggi. Para petani kelapa di NTB lebih menyukai menjual kelapa secara langsung dan mendapat uang secara instan. Selain itu, NTB belum punya penyuplai kelapa yang besar dan berskala internasional.

Kepala Bidang Sarana, Prasarana, dan Pemberdayaan Industri, Dinas Perindustrian NTB, Lalu Siswadi Handayani S.E., M.Pd., membenarkan NTB belum punya penyuplai kelapa besar dan berskala internasional. Menurutnya, hal tersebut patut disayangkan.

“Berdasarkan pembinaan yang kami lakukan, memang benar ada yang seperti itu, tapi tidak semua. Sebab, kami terus membina berbagai Industri Kecil Menengah (IKM) agar mengetahui cara pengolahan kelapa berupa minyak dan aneka kebutuhan lainnya,” ujar Siswadi, ditemui NTB Satu di ruang kerjanya, Rabu, 25 Mei 2022.

Dinas Perindustrian NTB sempat melakukan ekspor menuju negara Timur Tengah. Namun, tentu saja kualitas produk harus terus dibenahi, termasuk perizinan dan standarisasi serta kemasan.

“Bahkan, salah satu Industri Kecil Menengah (IKM) di Lombok Timur, telah mempersiapkan ekspor. Tentu kami akan tetap dukung dan dorong melalui pembinaan, pengadaan barang, dan workshop,” ucap Siswadi.

Lebih lanjut, Siswadi menyampaikan, faktor ekonomi turut mempengaruhi banyak petani yang menjual kelapa secara mentah dan mendapatkan uang dengan instan. Oleh karena itu, Dinas Perindustrian NTB akan tetap melakukan pembinaan dan merancang ekosistem agar harga kelapa dapat terus bertumbuh.

“Bila dilihat ada peluang menjual kelapa secara langsung, pasti akan langsung dijual sebab mudah mendapatkan uang. Seperti di bulan puasa kemarin, kami mendapati banyak pedagang yang menjual kelapa muda,” terang Siswadi.

Apabila dikaitkan dengan industrialisasi yang dicanangkan oleh Dinas Perindsutrian NTB, penjualan kelapa mentah tanpa diolah tentu menimbulkan kerugian. Siswadi menuturkan, akan memberikan pelatihan dan pemberian barang pada petani kelapa.

“Kami akan mendorong para petani agar memiliki nilai jual tinggi, sebagaimana yang dipesan oleh Pak Gubernur. Kami berupaya agar banyak petani kelapa menjadi penyuplai internasional,” pungkas Siswadi. (GSR)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

IKLAN
Back to top button