Mataram (NTB Satu) – Latihan Integrasi Taruna Wreda Nusantara (Latsitarda) Nusantara XLII tahun 2022 di NTB punya misi untuk menguatkan integrasi dan kerja sama antar taruna tingkat IV (akhir). Panglima TNI, Jenderal TNI Muhammad Andika Perkasa, S.E., M.A., M.Sc., M.Phil, Ph.D., menekankan agar seluruh peserta Latsirtada memanfaatkan waktu untuk berkenalan.
“Itu adalah bentuk utama integrasi yang dimaksudkan dalam Latsitarda. Semoga, peserta Latsitarda suatu saat mampu bekerja sama dengan baik,” ungkap Andika, ditemui NTB Satu di Kantor Gubernur NTB, Sabtu, 14 Mei 2022.
Andika juga menyampaikan, pelaksanaan aktivitas fisik dalam Latsitarda difokuskan membantu masyarakat di NTB. Sedangkan, untuk aktivitas non-fisik, peserta akan mempromosikan berbagai kegiatan mengenai perkuliahan di berbagai akademi.
“Nanti kami akan memperlebar dan menguatkan jembatan. Selain itu, kami akan membuat pipa untuk kebutuhan air bersih, merenovasi rumah ibadah, serta gorong-gorong. Lalu, untuk aktivitas non-fisik, intinya akan memberikan motivasi kepada masyarakat,” ujar Andika.
Membangun komunikasi yang berkelanjutan, bakal membantu peserta untuk menyatukan visi dan misi. Andika berharap, peserta Latsirtada tetap membangun hubungan satu sama lain.
“Seluruh peserta harus mempunyai sifat berjejaring yang baik. Hal itu akan sangat bermanfaat bagi para peserta,” pungkas Andika.
Ia juga mengungkapkan alasan memilih NTB sebagai tuan rumah Latsitarda. “NTB ini sangat akomodatif, sehingga kami merasa mendapatkan kemudahan. Atas dasar itu, kami kemudian memilih NTB sebagai tuan rumah,” ungkap Andika.
Seluruh peserta Latsitarda tidak akan diberikan tugas berat. Sebab, Latsitarda hanyalah pendidikan dasar.
“Peserta Latsitarda harus mampu membuat masyarakat tertarik untuk mendaftar ke berbagai akademi, baik militer dan kepolisian. Peserta belum akan dibekali pengetahuan yang cenderung berat. Sebab, masing-masing prajurit memiliki bidangnya tersendiri,” ujar Andika.
Lebih lanjut, Andika menekankan, pengetahuan berat harus dibebankan kepada prajurit yang terlebih dahulu terlantik.
“Nanti, seluruh materi mengenai terorisme atau pengetahuan berat yang lain, biarlah diberikan kepada senior-senior dulu. Untuk adik-adik peserta Latsitarda, harus fokus dulu untuk menampung pendidikan dasar,” tekan Andika.
Sementara itu, Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah M.Sc., berharap agar keragaman yang terdapat di NTB dapat menjadi bekal untuk seluruh peserta Latsitarda di masa depan.
“NTB dipilih tentu saja karena memiliki daya pikat yang sangat unik dan kerap disebut sebagai replika Indonesia. Terdapat unsur modernitas yang direpresentasikan melalui Sirkuit Mandalika. Sementara itu, banyak juga hal-hal yang bersifat tradisional di NTB,” tutup Zulkieflimansyah.
Latsitarda merupakan kegiatan integrasi yang dilaksanakan setahun sekali pada akhir pendidikan oleh taruna tingkat IV (akhir) Akademi Militer(Akmil), Akademi Angkatan Udara (AAU), Akademi Angkatan Laut (AAL) dan Akademi Kepolisian, sebelum mereka dilantik menjadi seorang perwira TNI dan Polri oleh Presiden Republik Indonesia. (GSR)