
Mataram (NTB Satu) – Pengamat pendidikan meminta agar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) NTB melakukan perbaikan sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMA sederajat di tahun ajaran 2022/2023. Jangan sampai terulang permasalahan tidak sinkronnya data Nomor Induk Siswa Nasional (NISN) dan Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang terjadi pada PPDB tahun ajaran 2021/2022 lalu.
Pengamat pendidikan yang juga Dekan Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Mataram (Unram), Prof. Dr. H. Abdul Wahab Jufri, M.Sc., mengatakan, pemberian NISN dan NIK menjadi tanggung jawab pemerintah nasional. Ia menyarankan kepada Dinas Dikbud NTB, harus lebih menekankan kerja sama dengan pihak Dinas Pendidikan kota dan kabupaten agar kesalahan data mengenai NISN dan NIK tidak terulang kembali.
“Bisa jadi pemahaman pihak sekolah (SMP/MTs) terhadap pentingnya NISN masih kurang fokus atau bisa jadi operator sekolah yang kurang berkomunikasi dengan kepala sekolah atau wakil kepala sekolah terkait hal ini,” jelas Wahab, dihubungi NTB Satu, Jumat, 1 April 2022.
Wahab mengatakan, PPDB jenjang SMA tahun 2021 lalu berjalan relatif lancar. Hanya saja, kelemahan yang meliputi aspek pendukung pendaftaran daring, mempersulit masyarakat.
“Solusi dari permasalahan kesalahan NISN dan NIK adalah memperat komunikasi dan koordinasi antar pihak-pihak yang memiliki tanggung jawab serta kepentingan,” ungkap Wahab.
Ke depannya, apabila kembali terjadi masalah pada pelaksanaan PPDB, Wahab menyarankan agar seluruh pihak terkait meningkatkan objektivitas dan ketaatan pada aturan. Kemudian, pihak pemerintah perlu meningkatkan kesetaraan mutu sekolah. Dengan begitu akan menyakinkan orang tua terkait kualitas semua sekolah.
Sebelumnya, Kepala Bidang Pembinaan SMA Dinas Dikbud NTB, Drs. Lalu Muhammad Hidlir M.Pd., mengatakan, jumlah siswa SMP yang punya masalah terhadap NISN dan NIK, sebesar 30 persen dari total keseluruhan. Sedangkan, untuk MTs, mencatat angka yang lumayan, sebesar 80 persen dari total keseluruhan.
“Untuk tahun selanjutnya, kami telah perintahkan kepada SMP dan MTs, untuk segera mengurusi NISN dan NIK bagi anak-anak. Jangan lagi ada masalah soal NISN dan NIK siswa,” ujar Hidlir, 25 Februari 2022. (GSR)