Mataram (NTB Satu) – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi NTB bersama Duta Baca Indonesia (DBI) berhasil tembus 28 titik yang dihadiri komunitas komunitas literasi.
Capaian sasaran komunitas literasi ini bahkan melebihi ekspektasi Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi NTB, Julmansyah, M. Ap. Sebelumnya, diagendakan maksimal 23 titik di Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa.
“Tapi begitu tingginya antusiasme para pegiat literasi, sehingga terus bertambah minat komunitas komunitas untuk didatangi,” kata Julmansyah kepada ntbsatu.com, Rabu 10 Maret 2022.
Bahkan saking tingginya antusiasme masyarakat, banyak yang tidak bisa dikunjungi karena keterbatasan waktu. Tapi pada saatnya akan diagendakan pihaknya untuk safari berikutnya.
Safari literasi bersama DBI 2022 sejak Januari hingga Februari, bahkan berlanjut awal Maret 2022 ini, bagi Julmansyah menyisakan kesan yang sangat mendalam. Ia bersama Bunda Literasi NTB, Hj. Niken Zulkieflimansyah mendapati atmosfer semangat dari para pegiat literasi.
Fakta itu sekaligus membantah kesan bahwa minat literasi di NTB rendah. Sebaliknya para pegiat literasi di kota sampai pelosok terus bertumbuh dan berkembang pesat dengan kegiatan masing masing, seperti membaca dan menulis. “Nah semangat semangat ini yang harus kita wadahi dan menjadi salah satu agenda kami dalam kegiatan safari literasi,” kata mantan Kabid Kehutanan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi NTB ini.
Aktif dalam kegiatan safari itu adalah Gol A Gong, nama pena dari sastrawan Heri Hendrayana Harris.
Duta baca nasional ini mendapat kesan berbeda ketika mendatangi komunitas komunitas di Pulau Lombok dan menyeberang di Pulau Sumbawa. Membandingkan dengan daerah lain, para pegiat di NTB lebih kompak dan terkoneksi dari hulu ke hilir. Antara pemerintah, masyarakat dan para pegiat saling terhubung sehingga mereka berjalan beriringan menggerakan semangat baca dari tingkat anak anak sampai dewasa. “Jadi Gol A Gong benar benar merasakan kesan berbeda tentang kekuatan literasi di daerah kita ini. Tentusaja ini suatu kebanggaan buat kita sebagai daerah yang didatangi,” ujarnya.
Pada setiap titik yang didatangi, Julmansyah selalu berpesan, jika ingin menulis lebih lama maka menulislah. “Karena usia karya tulisan kita pasti akan lebih lama dari usia hidup kita,” pesannya.
Diketahui, sebaran titik itu hampir menyasar seluruh kabupaten dan kota di NTB, mulai dari Lombok Barat, Kota Mataram, Lombok Utara, Lombok Timur, Lombok Tengah. Kemudian menyeberang ke Pulau Sumbawa, menyasar ke Kabupaten Sumbawa Barat, Sumbawa Besar, Kota dan Kabupaten Bima. Sementara Dompu, lebih awal didatangi.
Sasarannya adalah komunitas komunitas bacara di kota sampai desa, sekolah sekolah, instansi pemerintah, termasuk Kantor Bahasa Provinsi NTB. (HAK)