Kota MataramPendidikan

Duta Baca Indonesia Gelar Safari Literasi di SMAN 6 Mataram

Mataram (NTB Satu) – Dalam rangka menyebarkan virus gemar membaca, Perpustakaan Nasional RI melalui Duta Baca Indonesia melakukan kegiatan Safari Literasi di SMAN 6 Mataram, Senin, 21 Februari 2022.

Acara yang berlangsung di lapangan SMAN 6 Mataram tersebut berisi talkshow dan pelatihan kepenulisan bersama Duta Baca Indonesia.

Adapun pembicara talkshow yang bertemakan ‘Sehat dengan Membaca dan Hebat dengan Menulis’, yaitu Bunda Literasi NTB, Hj. Niken Zulkieflimansyah, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan NTB, Julmansyah, S.Hut.

Kemudian Pegiat Sekolah Literasi Rinjani, Fathulrahman, dan Heri Hendrayana Harris atau lebih dikenal Gol A Gong, sebagai Duta Baca Indonesia.

Menurut Hj. Niken, selaku narasumber pertama, agenda Safari Literasi merupakan sebuah terobosan baru yang patut diapresiasi. Pasalnya, ketersediaan buku-buku masih sangat terbatas di banyak sekolah di NTB.

“Sebagai Bunda Literasi NTB, tentu saja saya selalu mengkampanyekan bahwa membaca sudah harus tumbuh sejak di lingkungan keluarga,” ucapnya.

Setelah itu, Julmansyah selaku pemateri kedua mengatakan, aktivitas membaca dan menulis adalah sesuatu yang tak dapat dipisahkan. Karena itu, menurut dia, sekolah adalah salah satu instrumen untuk meningkatkan indeks literasi daerah.

“Ada tiga level yang coba kami lakukan untuk menggenjot literasi NTB. Pertama, di level keluarga. Kedua, di level sekolah dan ketiga di level masyarakat,” jelasnya.

Ditambahkan Kadis Perpustakaan dan Kearsipan NTB, ketiga level komponen tersebut sangat berperan guna menaikkan taraf literasi.

Apalagi saat ini masih banyak perpustakaan di sekolah yang belum terakreditasi dan pemerintah desa yang bemum menyediakan perpustakaan desa. “Kami selalu mendorong sekolah agar perpustakaannya terakreditasi. Juga semua desa harus memiliki perpustakaan desa,” harap Julmansyah.

Sedangkan, narasumber lain, Faturrahman menyampaikan bahwa minat baca masyarakat NTB sebenarnya tidak rendah, tetapi akses literasinya yang terbatas.

Dia juga menyoroti fenomena dunia kepenulisan di NTB masih kurang menggali tentang nilai-nilai yang jarang orang ketahui.

“Kita menulis terlalu deskriptif. Padah ada nilai-niali kearifan lokal yang belum kita gali,” pungkasnya.

Sementara itu, Gol A Gong selaku narasumber terakhir mengungkapkan, ia dipercaya menjadi Duta Baca Indonesia karena sejak kecil sudah senang membaca buku. “Mendengarkan ibu mendongeng juga menstimulus semangat baca saya waktu kecil,” ujarnya.

Tak hanya itu, pada kegiatan tersebut juga dirangkaikan dengan acara Deklarasi SMAN 6 Mataram sebagai Sekolah Literasi. (DAA)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button