Mataram (NTB Satu) – Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas menyinggung adanya kelompok yang memanfaatkan nama besar Abdurrahman Wahid alias Gus Dur dalam kepentingan pribadi.
Sindiran itu ia lontarkan saat memberi sambutan dalam acara Launching Logo dan Tema Hari Santri 2023 di Kantor Kemenag, Jakarta, Jumat, 6 Oktober 2023.
Awalnya, Yaqut mengatakan kalangan santri memiliki jejak sejarah dalam perjuangan Indonesia. Di mana adanya peristiwa resolusi jihad yang dikeluarkan oleh Hasyim Asy’ari pada 22 Oktober 1945.
Berita Terkini:
- Iqbal – Dinda dalam Tantangan Ekonomi Minus: Tambang dan Dana Pemerintah Macet, Resesi Mengintai
- Ustaz Abdul Somad Sempat Terjebak di Kerusuhan Lapas Narkotika Sumatera Selatan
- Aliansi Paguyuban Gelar Aksi Simbolik di Depan Polda NTB, Menduga Kematian Brigadir Nurhadi Campur Tangan Atasan
- 38 Delegasi dari 28 Negara Jajaki Kuliner – Pariwisata NTB
“Ketika Indonesia merdeka kemudian negara penjajah, sekutu ingin kembali menjajah Indonesia, santri juga tampil ke depan untuk mempertahankan Indonesia yang kemudian kita kenal dengan resolusi jihad yang ditakbirkan oleh Hadratussyeikh Hasyim Asy’ari yang melibatkan semua santri,” kata Yaqut, dikutip dari CNN Indonesia.
Atas dasar sejarah itu, menurutnya, wajar jika pemerintah menetapkan 22 Oktober sebagai Hari Santri. Yaqut kemudian mengatakan para santri juga terlibat dalam perlawanan di masa 1965 melawan PKI.
“Ketika PKI memberontak negeri ini, santri juga terlibat dalam perlawanan langsung terhadap mereka kemudian lahir Orde Baru,” jelasnya.