Menag Yaqut Sindir Kelompok yang Sering Manfaatkan Nama Besar Gus Dur, Padahal Pengkhianat
Setelah Orde Baru berganti ke Reformasi, nama Gus Dur muncul sebagai Presiden Ke-4 Republik Indonesia.
Ia menyebut, Gus Dur adalah seorang santri yang kemudian nama besarnya sering dimanfaatkan kelompok pencinta hingga pengkhianatnya.
“Santri yang luar biasa, baik pencinta, pembenci, loyalis, maupun pengkhianatnya itu memanfaatkan nama besar beliau,” sindir Yaqut.
Berita Terkini:
- Rizki Juniansyah Pecahkan Rekor Dunia dan Sabet Emas SEA Games 2025
- Lahan Kurang dari 10 Are, Puluhan Koperasi Merah Putih di Mataram Tunggu Regulasi Pusat
- Pemkab Lotim Minta Semua Kades Penuhi Aturan Menteri Purbaya Cairkan Dana Desa
- Stok Daging di Sumbawa Dipastikan Aman Jelang Nataru
Yaqut pun mengaku termasuk bagian dari salah satu kelompok tersebut.
“Saya juga termasuk yang sering manfaatkan Gus Dur untuk kepentingan saya. Misalnya saya ngomong saya santrinya Gus Dur, saya mengikuti apa yang diajarkan oleh Gus Dur, sifat egalitarian, moderatnya, bagaimana pembelaan terhadap nilai-nilai kemanusiaan, saya mengikuti Gus Dur,” terangnya.
Ditanya mengenai kelompok pengkhianat, Yaqut enggan menjelaskan dan mempersilahkan masyarakat menilai sendiri.
“Terserah yang persepsikan, saya enggak mau persepsikan. Saya hanya kasih contoh diri saya sendiri. Contohnya saya,” ungkap Yaqut. (MKR)



