Mataram (NTB Satu) – NTB adalah salah satu provinsi dengan penghasil kopi terbaik di Indonesia dengan jenis kopi yang sangat beragam. Kopi NTB yang dikenal saat ini tentu memerlukan SDM unggul untuk mengolah kopi menjadi bernilai tinggi.
Banyak jenis kopi yang terkenal di NTB baik kopi jenis robusta maupun arabika dengan beragam brand seperti kopi Punik Sumbawa, kopi Sajang Sembalun Lombok Timur, Kopi Marente Sumbawa, kopi Senaru KLU, kopi Tambora dan masih banyak lagi pelaku kopi dengan brand kenamaannya di NTB.
Tentu dengan alasan ini, sebanyak 12 barista asal NTB diberangkatkan untuk mengikuti kegiatan pelatihan dan sertifikasi yang merupakan buah dari kerjasama antara Pemerintah NTB dengan Pemerintah Jawa Barat dalam “Jabar – NTB Connection”.
Dalam acara tersebut, sebanyak 12 barista yang dikirim adalah perwakilan dari 10 kabupaten dan kota yang ada di NTB. Mereka telah melalui seleksi yang ketat, tujuannya agar kedepannya para peserta siap menjadi instruktur untuk melatih para barista NTB lainnya.
Sebanyak 12 barista NTB mengikuti uji kompetensi berstandar Internasional selama empat hari dimulai dari tanggal 24-27 Februari 2022 di Bandung Jawa Barat.
Muhammad Mukarramah, salah satu peserta terbaik yang mengikuti acara sertifikasi barista tersebut mengatakan Provinsi NTB menjadi sorotan dunia tentu harus disiapkan SDM terbaik dalam mengelolanya, “termasuk Industri perkopian, NTB dengan beragam jenis kopi yang ada, saya melihat masa depan NTB adalah kopi” katanya.
Ramlin atau sering disapa Ompu Steken juga menambahkan, perhatian pemerintah tentu memperlihatkan keseriusannya dalam memperhatikan industri kopi di NTB, karena NTB sebagai penghasil kopi terbaik, tanpa perhatian dan edukasi dari pemerintah pelaku kopi NTB tidak akan sebesar sekarang.
Kepala Dinas Perindustrian NTB, Nuryanti menyebutkan 12 barista yang ikut uji kompetensi akan menjadi embrio untuk Training of Trainer (ToT) dan berkolaborasi dengan barista-barista muda lainnya yang belum berkesempatan mengikuti.
Ia menambahkan, kompetisi para barista ini merupakan ikhtiar meningkatkan daya saing produk kopi jika dibarengi dengan skill terstandarisasi internasional.
Mengingat kegiatan dan tamu yang datang ke NTB dari berbagai negara dirasa perlu untuk menyiapkan sumber daya manusianya. Termasuk pegiat pegiat UMKM mulai belajar menguatkan kompetensinya agar bisa melayani seperti standar internasional. (ABG)