Mataram (NTB Satu) – Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Nusa Tenggara Barat melakukan pendampingan pengolahan sampah di berbagai tempat wisata. Hal ini dilakukan untuk mengurangi sampah yang berserakan di sekitar area wisata.
Dinas LHK NTB sudah melakukan pendampingan pengolahan sampah di beberapa tempat, di antaranya Gili Air, Sembalun, dan di Selong Belanak. Selain itu di pusat wisata lainnya di NTB.
“Untuk progres pendampingan tersebut masih pada tahap awal, akan tetapi masyarakat sudah memiliki inisiatif dan timbul kesadaran kolektif tentang penting nya pengelolaan sampah,” kata Kepala Bidang Pengolahan Sampah dan Pengendalian Pencemaran Lingkungan, Firmansyah, Kamis 10 Agustus 2023.
Firmansyah menambahkan, pihaknya terus melakukan program pendampingan pengolahan sampah tersebut sebagai langkah pendorong keberhasilan NTB Zero Waste.
Baca Juga:
- Pentas Wayang Botol SPWS Rayakan 75 Tahun Persahabatan Indonesia – Prancis
- NTB Jadi Penerima Bantuan 25 Ribu Rumah Buat Warga Tidak Punya Gaji, Penyerahan 25 April 2025
- Gubernur NTB Atensi Kasus “Walid Lombok”, Telepon UPTD PPA Minta Beri Perlindungan kepada Korban
- Harga iPhone 13 Turun Mulai Rp3 Jutaan, Tetap Layak Dibeli di Tahun 2025
“Pendampingan tersebut masih berproses dan dalam pemantauan, kami akan tetap mendampingi sampai berhasil,” tuturnya.
Pihak Dinas LHK NTB juga mengungkapkan perkembangan terbaru program tersebut. Saat ini, seluruh Kepala Desa (Kades) sudah menandatangani kerja sama terkait pengelolaan sampah di tempat wisata.
“Seperti Sembalun, baru kemarin bisa ditandatangani oleh seluruh kades lingkup Sembalun tentang pengelolaan sampah, dan ini awal dari semuanya,” ujarnya.
Firmansyah menjelaskan, proses pendampingan tersebut harus dilakukan dengan perlahan agar bisa mengubah situasi dan kesadaran masyarakat selama ini yang masih minim terhadap pengelolaan sampah.
“Langkah yang pernah dilakukan seiring dengan mengubah situasi tersebut, yaitu DLHK NTB melakukan koordinasi dengan stakeholder terkait, pembinaan ke kelompok masyarakat, inisiasi investasi kelola sampah, pembentukan kelembagaan, dan sebagainya,” pungkasnya. (WIL)