Mataram (NTB Satu) – Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi NTB melakukan kunjungan ke PT. Hutama Karya (HK), Kamis, 3 Februari 2022.
Kunjungan itu untuk inspeksi dan pembinaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) proyek perpanjangan landasan pacu Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid (BIZAM).
Proyek landasan pacu BIZAM merupakan proyek regular atau non-joint operation yang digarap oleh HK sejak November tahun 2020 lalu.
Dalam proyek ini, PT. HK melakukan perpanjangan dan peningkatan daya dukung runway BIZAM yang sebelumnya memiliki panjang 2.750 meter menjadi 3.300 meter.
Sehingga dapat meningkatkan kapasitas operasional bandara dan kapasitas runway maksimum. Dimana, semula untuk pesawat Boeing 737 menjadi pesawat Boeing 777.
Dengan spesifikasi tersebut, maka penyelesaian proyek ini dapat mendukung operasional pesawat berbadan lebar (wide body) serta pesawat kargo peserta MotoGP.
Dalam pengerjaan proyek ini, PT. HK bersama sub kontraktornya mempekerjakan sekitar 220 orang tenaga kerja, terdiri dari 180 orang pekerja lokal dan 40 orang dari luar NTB.
Diinformasikan, perusahaan itu telah menerapkan budaya K3 dengan baik serta memiliki sertifikat Zero Accident karena selama pengerjaan proyek tersebut nihil kecelakaan kerja.
Tim QHSE (Quality, Health, Safety and Environment) system, Efferson Siregar, menyampaikan jam operasional proyek pembangunan perpanjangan landasan pacu dilaksanakan pukul 17.00 hingga 07.00 wita.
“Tenaga kerja baru persiapan pukul 17 00, produktivitas kerja kami agak rendah, belum lagi terkendala faktor cuaca,” jelas Efferson.
Pada kesempatan itu, Efferson mengapresiasi semangat kerja yang dimiliki oleh pekerja lokal, namun untuk bidang pekerjaan tertentu perlu disempurnakan untuk masalah skill.
Sementara, Kadisnakertrans NTB, I Gede Putu Aryadi menyampaikan, pekerja di sektor apapun perlu memiliki etos kerja dan disiplin tinggi, apalagi bidang pekerjaaan di sektor-sektor yang beresiko tinggi, jika tidak dilakukan sesuai SOP bisa berakibat fatal.
Sesuai arahan Gubernur NTB, Dr. Zulkieflimansyah, semua instansi pemerintah diharapkan untuk menjalin kolaborasi dan berkoordinasi dengan perusahaan-perusahaan yang ada di NTB dalam upaya membangun daerah menjadi lebih baik.
“Birokrasi tidak akan berjalan dengan semestinya jika tidak ada kolaborasi dengan berbagai pihak,” ujar Aryadi.
Ke depan Disnakertrans NTB akan terus berkoordinasi dengan perusahaan- perusahaan yang ada di NTB, terutama dengan perusahaan yang bekerja di sektor dengan resiko tinggi. (DAA)