Mataram (NTBSatu) – Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Lalu Muhamad Iqbal, memaparkan rencana ambisiusnya untuk mendongkrak pariwisata NTB dengan menjadikannya pusat kegiatan kreatif dan budaya yang berdaya saing di tingkat nasional dan internasional.
NTB, yang selama ini dikenal dengan kekayaan alamnya, kini akan lebih dari itu. Gubernur Iqbal bertekad mengubah NTB menjadi pusat inovasi kreatif yang menyelenggarakan event-event besar secara rutin.
“Sebagai langkah awal, tahun ini kami targetkan satu event besar setiap bulan. Tahun depan, setiap dua minggu akan ada event besar. Dan di tahun berikutnya, setiap minggu harus ada acara besar,” ujar Gubernur Iqbal dalam acara Tourism Gathering yang berlangsung di Pendopo Tengah Gubernur, Kamis, 1 Mei 2025.
Visi tersebut ia sampaikan di hadapan berbagai pelaku industri pariwisata, asosiasi, dan komunitas kreatif yang hadir dalam acara tersebut.
Menurut Gubernur, penyelenggaraan event besar secara berkelanjutan akan menjadi pilar utama penggerak ekonomi lokal. Tujuannya, mendorong promosi produk UMKM, membuka peluang investasi, serta memperkenalkan NTB ke dunia internasional.
Sebagai langkah nyata, Pemprov NTB terus memperkuat konektivitas infrastruktur di berbagai sektor, baik darat, laut, maupun udara. Salah satu upaya yang Pemprov lakukan adalah dengan mengembangkan jalur kapal cepat yang menghubungkan Senggigi dan Mandalika.
“Kami menyadari betul bahwa konektivitas menjadi tantangan besar. Kami akan terus berusaha mencari solusi terbaik dan membuka akses yang lebih banyak,” tegasnya.
Perlu Kolaborasi
Gubernur Iqbal juga mengingatkan agar seluruh kepala dinas berkolaborasi untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan.
“Pariwisata bukan hanya tanggung jawab Dinas Pariwisata. Tetapi ini adalah jalan bersama untuk mengatasi kemiskinan. Semua OPD harus berperan aktif,” ungkapnya.
Visi ini terbilang cukup realistis jika melihat data perputaran uang dari event-event besar yang sudah terselenggara di NTB.
Seperti MotoGP Mandalika 2024 yang mencatat perputaran uang fantastis sebesar Rp4,8 triliun.
Kemudian Festival Rimpu Mantika 2024 di Kota Bima menghasilkan transaksi senilai Rp46,99 miliar.
Hingga Pesona Khazanah Ramadan 2025 di Kota Mataram yang berhasil mencetak keuntungan ekonomi sebesar Rp4 miliar.
Iqbal berharap, dengan adanya strategi yang menyeluruh dan kolaboratif ini, orang-orang tidak hanya mengenal NTB sebagai surga wisata alam, tetapi juga sebagai epicentrum industri event kreatif di Indonesia Timur. (*)