HEADLINE NEWSPolitik

Jembatan Putus Berstatus Jalan Provinsi, Pemprov NTB Didesak Gerak Cepat ke Bima

Mataram (NTBSatu) – Anggota DPRD Provinsi NTB, Hamdan Kasim menyampaikan duka mendalam atas bencana alam banjir bandang di Kecamatan Wera, Kabupaten Bima.

Bencana tersebut menyebabkan enam orang meninggal dunia. Juga, dua jembatan utama di Kecamatan Ambalawi, jalur masuk ke Wera, putus. Akibatnya, akses menuju Kecamatan Wera Kabupaten Bima lumpuh total.

Akibat bencana tersebut, Politisi Partai Golkar ini menyampaikan kritikan tajam kepada Pemprov NTB. Ia juga mendesak Pemprov agar tidak lamban dalam menyelesaikan permasalahan ini.

Termasuk, meminta Pemprov mencari alternatif untuk memperlancar akses jalan di lokasi akibat dua jembatan putus.

“Mengingat, jalan tersebut juga statusnya jalan provinsi,” ujar Hamdan Kepada NTBSatu, Senin, 3 Januari 2025.

IKLAN

Ia juga mendorong, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) teknis terkait untuk berkantor di lokasi bencana untuk sementara. Terutama, BPBD dan PUPR.

“Supaya bisa mengaudit secara langsung dampak bencana terhadap masyarakat dan dampak kerusakannya. Termasuk jembatan putus tersebut, menghambat proses pencarian dan evakuasi para korban,” jelas Hamdan.

Menurut Hamdan, sangat penting OPD tersebut berkantor di sana. Hal ini mengantisipasi adanya pertambahan korban.

“Paling tidak harus mengantisipsi bertambahnya korban. Misalnya dengan melakukan evakuasi terhadap warga. Perlu dilakukan itu karena jalan putus dan perlu pengalihan jalan,” tuturnya.

Akses lalu lintas ini perlu koordinasi dengan pihak terkait secara cepat. Paling tidak, pengalihan jalan terlebih dulu, untuk memudahkan aktivitas di sekitar lokasi kejadian.

“Dan (pengalihan jalan) ini harus segera diberitahukan ke masyarakat,” ujarnya.

Tak hanya itu, Ketua Komisi IV DPRD NTB ini juga sangat menyayangkan agenda touring Pemprov NTB kemarin. Menurutnya, di tengah banyaknya warga yang terkena musibah ini, harusnya mereka fokus terhadap penanganan bencana tersebut.

“Sangat saya sayangkan, meski sudah diturunkan tim ke sana. Tetapi alangkah bagusnya, begitu mendengar ada bencana alam yang apalagi menelan korban jiwa seperti ini, harusnya fokus provinsi itu ke sana,” ungkapnya.

“Ini menunjukkan kurang pekanya mereka terhadap pesoalan kemanusiaan seperti ini. Harusnya fokus ke sana,“ pungkasnya menambahkan.

Akses Menuju Wera Bima Lumpuh

Sebagai informasi, akses menuju Kecamatan Wera Kabupaten Bima lumpuh total akibat banjir bandang, Minggu 2 Januari 2025. Jalur darat tak bisa digunakan akibat dua jembatan utama di Kecamatan Ambalawi, jalur masuk ke Wera, putus.

Masing-masing jembatan Tololai di Desa Mawu dan jembatan Ujung Kalate Desa Nipa, Kecamatan Ambalawi mengalami rusak berat akibat banjir.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bima, Nurul Huda membenarkan kedua jembatan utama tersebut putus. Yaitu Jembatan Ujung Kalate di Desa Nipa dan Jembatan Tololai di Desa Mawu. Akibatnya, lalu lintas di wilayah tersebut lumpuh total.

Saat ini warga kesulitan untuk bepergian karena akses jalan terputus. Begitu juga proses evakuasi, tim gabungan kesulitan tembus ke titik terparah banjir.

“Bantuan dan proses evakuasi pun terkendala akibat jembatan yang rusak,” ujarnya.

Selain korban jiwa dan rumah yang hanyut, banjir juga menyebabkan kerusakan besar bagi sektor pertanian.

“Puluhan unit hand tractors milik petani ikut tersapu banjir. Sementara itu, sawah yang seharusnya segera dipanen kini rusak total,” ungkap Nurul Huda.

Banjir juga menyebabkan puluhan hektare sawah berubah menjadi aliran sungai baru. Sehingga tanaman padi yang siap panen ikut hanyut dan tidak bisa diselamatkan.

“Kerugian di sektor pertanian masih dalam proses pendataan. Namun, diperkirakan mencapai miliaran rupiah,” tambahnya. (*)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button