Lombok Tengah (NTB Satu) – Moh. Faris Alga, bocah asal Dusun Selak Desa Kidang Kecamatan Praya Timur Lombok Tengah yang hilang selama 17 bulan, akhirnya ditemukan. Ia ditemukan secara tidak sengaja anggota Brimob yang sedang bertugas di Sirkuit Mandalika.
Bocah yang kini berusia 9 tahun tersebut ditemukan oleh anggota Brimob Lombok Tengah, Brigadir Safi’i Apriadi saat piket di Sirkuit Mandalika, Jumat, 7 Januari 2021 sekitar pukul 19.00 Wita.
Dilansir dari press release yang diteruskan Bid Humas Polda NTB, saat itu Brigadir Safi’i Apriadi sedang berjaga bersama personel lainnya. Namun, tiba-tiba melihat sosok bocah dan seorang laki-laki terkulai lemas di pinggir Sirkuit.
Karena masih dalam areal pengamanan, Brigadir Safi’i menghampiri keduanya. Setelah didekati, spontan ia mengenal sosok laki-laki yang belakangan diketahui bernama Narep. Narep adalah teman masa kecil Brigadir Safi’i, sekaligus tetangga satu desa.
Brigadir Safi’i lalu membawa Narep bersama bocah tersebut ke pos penjagaan. Brigadir Safi’i pun memberikan mereka makan.
Saat melihat Moh. Faris Alga yang sedang makan, Brigadir Safi’i teringat di desanya sempat heboh kabar seorang bocah hilang sekitar 17 bulan lalu yang wajahnya terlihat mirip dengan bocah di depannya.
Brigadir Safi’i kemudian mencari kontak tetangganya guna memastikan dan mencocokkan identitas bocah di depannya dengan yang hilang sekitar 17 bulan lalu.
Benar sesuai dugaan Brigadir Safi’i. Bocah tersebut cocok degan identitas anak yang hilang sebelumnya.
Safi’i pun berinisiatif mengantarkan bocah tersebut kepada pihak keluarga. Keluarga Faris tentu sangat bahagia dan memastikan bocah yang ditemukan tersebut adalah Moh. Faris Alga yang hilang 17 bulan lalu.
Amaq Melaye, kakek Moh. Faris Alga mengakui cucunya hilang sekitar September 2020 saat bermain bersama teman-temannya.
Namun setelah beberapa saat, anak tersebut tidak kunjung kembali ke rumah. Keluarga telah mencari ke berbagai tempat namun tidak ditemukan.
Bahkan keluarga Faris menggunakan jasa dukun atau paranormal sebanyak 26 dukun untuk memnbantu mencari Faris.
“Keluarga juga mencari Faris menggunakan paranormal atau dukun. Namun tidak juga membuahkan hasil. Akhirnya keluarga pun pasrah dan menyatakan Faris hilang. Lebih dari 26 dukun yang saya gunakan namun Faris tidak kunjung ditemukan,” ungkap Amaq Melaye.
Setelah ditemukan, pihaknya menyampaikan terima kasih tak terhingga kepada jajaran Brimob Lombok Tengah yang telah membawa pulang Moh. Fariz Alga dengan selamat.
“Lamun ndek tedait sik bapak-bapak Brimob hak ndik yak dait wah Baingke selamanya (Kalau tidak ditemukan oleh bapak-bapak Brimob kemungkinan cucu saya tidak akan ditemukan selamanya,” kata Amaq Melaye dalam bahasa Sasak.
Sementara Faris Alga saat ditanya, ia dibawa Narep hingga tembus ke Jawa Tengah dengan berjalan kaki. Bahkan beberapa kali naik truk.
Sementara untuk makan, ia terkadang menjual pete dan membersihkan taman kemudian diberi makan oleh pemilik taman. Ia bersama Narep tidur di sebuah rumah kosong.
Diinformasikan, Narep merupakan tetangga dari Faris dan diduga mengalami gangguan kejiwaan. Selama ini Narep dikenal suka bermain dengan anak kecil.
Sementara itu, Komandan Kompi Brimob Lombok Tengah, AKP Sandro Dwi Rahadian menyampaikan kepada pihak keluarga supaya menempuh jalur hukum dengan melaporkan Narep ke Polres Lombok Tengah.
Namun, pihak keluarga Faris menolaknya dikarenakan permasalahan tersebut sudah diselesaikan secara kekeluargaan mengingat kondisi kejiwaan Narep.
Lebih lanjut, Sandro mengimbau kepada seluruh masyarakat, khususnya di wilayah Kabupaten Lombok Tengah untuk tetap waspada dan mengawasi anak anak maupun keluarganya.
“Jadi harus waspada dan awasi anak-anak kita. Jangan sampai lalai. Baik terhadap keluarga, teman ataupun siapa saja, jangan sampai timbul dan terjadi hal-hal yang tidak diiginkan. Karena kalau sudah anak kita hilang, yang salah adalah kita sebagai orang tua, karena kurangnya pengawasan,” imbuh Sandro. (DAA)