Daerah NTB

Jembatan Nyaris Patah, Arus Lalulintas ke Kawasan Wisata Senggigi Dialihkan

Mataram (NTB Satu) – Hujan lebat yang mengguyur Lombok Barat bagian Utara, mulai Minggu, 5 Desember 2021, hingga Senin, 6 Desember 2021 tidak hanya mengakibatkan Banjir di sejumlah lokasi.

Dampak lain, salah satu ruas jembatan Meninting, perbatasan Mataram dan Lombok Barat nyaris patah akibat diterjang banjir. Sampah yang tersumbat di kolong jembatan membuat tekanan air keras menyebabkan jembatan nyaris putus.

IKLAN

Mengantisipasi dampak buruk, Polisi langsung melakukan penutupan arus ke arah jembatan patah tersebut dengan memasang police line.

“Untuk sementara waktu, jembatan meninting bagian bawah kita tutup, agar tidak terjadi korban jiwa, akibat patahnya jembatan Meninting tersebut,” jelas Direktur Lalulintas Polda NTB, Kombes Pol Djoni Widodo.

Sementara ini, pihaknya mengalihkan arus ke jembatan yang lebih tinggi di sisi Barat jembatan yang rusak. Teknis pengalihan dengan melakukan kanalisasi atau pemisahan jalur. Tadinya jembatan itu hanya satu jalur, disiasati menjadi satu jalur berlawanan arah.

“Jalur kiri dan kanan pada jembatan atas, guna memperlancar arus lalulintas dari arah selatan menuju utara dan juga sebaliknya,” kata Djoni.

IKLAN

Sebab diketahui jalur tersebut merupakan akses utama ke kawasan wisata Senggigi Lombok Barat yang sedang pulih pasca pendemi, sehingga mobilitas wisatawan dan kendaraan masyarakat umum lainnya harus tetap lancar.

Djoni menghimbau masyarakat yang hendak melintas jembatan itu untuk tetap berhati-hati dan mengurangi kecepatan, juga meningkatkan kewaspadaan, guna mencegah terjadinya kecelakaan lalulintas.

“Sementara jalur Senggigi dan Pusuk, tetap  dinormalkan, dengan catatan warga yang hendak melintas, melewati jalur itu, untuk tetap berhati-hati,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia menyarankan agar kendaraan yang bobotnya melebihi 6 ton sementara waktu dilarang melintas di dua jalur tersebut.

Jalur Senggigi masih ada tebing jalan yang diperbaiki, yakni tebing jalan di tanjakan Makam Batu Layar, tanjakan Cafe Alberto, dan tanjakan Hotel Pacifik.

“Sementara jalur utara, yakni Senggigi dan Pusuk dinormalkan, kecuali kendaraan besar yang bobot atau bebannya melebihi 6 ton ke atas dilarang melintas guna menghindari laka lantas pada daerah rawan longsor,” jelasnya.

Oleh karena itu, Djoni menyampaikan bahwa kendaraan barang yang hendak ke Lombok Utara atau ke Mataram, disarankan  agar meggunakan kendaraan kecil demi keamanan. (DAA)

IKLAN

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button