Lombok Barat

Cerita Warga Gunung Sari Terjebak Banjir, Panjat Atap Rumah Tunggu Pertolongan

Lombok Barat (NTB Satu) – Warga sejumlah perumahan di Kecamatan Gunung Sari, Lombok Barat diterjang banjir Senin, 6 Desember 2021. Warga bertahan beberapa jam sambil menunggu proses evakuasi tim SAR dan BPBD.

Korban tersebar di sejumlah titik seperti di Perumahan Pondok Indah Desa Sesela dan Bhayangkara Residence Desa Ranjok.

Di sekitar lokasi banjir, terlihat warga berbondong-bondong melintasi air setinggi lutut hingga perut orang dewasa untuk menyelamatkan diri, anak, keluarga dan barang-barang berharga yang dimilikinya.

Menurut pengakuan sejumlah korban, air mulai naik sekitar Pukul 08.00 Wita. Hanya beberapa puluh menit, air sudah sampai leher orang dewasa.

Bukan lagi genangan, namun air yang masuk ke perumahan semakin deras menerjang. Air semakin deras di pusat terjadinya banjir.

Warga yang hendak keluar dari kepungan air terpaksa bertahan. Mereka takut melintas untuk keluar dari kepungan banjir karena takut terseret derasnya aur.

Akhirnya banyak warga yang terjebak di dalam rumahnya masing-masing. Ada yang terpaksa memanjat ke atap sambil menunggu pertolongan dari tim SAR dan BPBD.

Ketika tim evakuasi datang, tiga sekoci yang diturunkan tak mampu mengangkut korban yang terjebak mencapai ratusan orang. Boat yang diterjunkan pun tak mampu tembus ke lokasi.

“Untuk di Pondok Indah belum bisa untuk diakses, walau ada tiga sekoci yang pakai mesin tapi tetap sulit menjangakunya. Di sana masih banyak warga yang terjebak,” kata Amiruddin, warga Desa Sesela dikonfirmasi ntbsatu.com di lokasi banjir.

Kesaksian dari korban lainnya I Gde Arya Citra Utama, warga perumahan Bhayangkara Residence. Sejak Pukul 08.00 Wita, air masih satu meter. Hanya satu jam kemudian, air sudah menenggelamkannya.

“Saya sempat terjebak di dalam rumah. Sulit keluar pas mau evakuasi mertua saya karena banyak kayu kayu yang hanyut masuk ke dalam rumah,” kata Gde.

Ketika menyelamatkan mertuanya, kakinya serasa ditarik arus, hingga kemudian dilepas dan mertuanya ditolong warga lain. Gde pun sempat tenggelam namun selamat setelah tersangkut di rumah warga lainnya.

Kepala Kantor SAR Mataram, Nanang Sigit. Foto : ananami

Kepala Kantor SAR Mataram, Nanang Sigit yang ditemui di lokasi mengakui timnya sempat kesulitan tembus ke pusat banjir, terutama di beberapa blok perumahan Bhayangkara Residence.

“Ini akibat derasanya banjir. Jadi sulit ditembus,” ujarnya.

Begitu juga perahu karet yang diterjunkan oleh Tim SAR gabungan belum bisa menerobos banjir.

“Ada beberapa blok yang belum bisa kami evakuasi saat ini. Kenadalanya karena arus banjir sangat deras. Perahu mesin sekarang belum bisa terobos. Tapi, sekarang 2 perahu yang bermesin lebih kuat sedang menuju ke sini,” sebutnya.

Hasil monitoring timnya, korban banjir yang terjebak berusaha menyelamatkan diri di lantai dua rumah masing-masing, sembari timnya menembus rumah para korban.

Sedangkan warga yang berhasil dievakuasi di titik lainnya diungsikan ke Masjid terdekat.

Saat di lokasi, Tim SAR bekerjasama dengan Polair, BPBD, Kepolisian, TNI, PMI Pemprov dan masyarakat setempat sedang mengupayakan percepatan proses evakuasi.

Adapun alat-alat yang diterjunkan ke lokasi adalah pelampung, tali dan perahu karet.

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Banjir tersebut terjadi karena luapan air sungai akibat intensitas hujan yang tinggi dari Minggu, 5 Desember hingga Senin, 6 Desember 2021.

Pihak BPBD menghimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap cuaca ekstrem (Fenomena La Nina) berupa angin kencang dan hujan lebat yang berpotensi menyebabkan terjadinya bencana banjir, tanah longsor dan angin puting beliung. (DAA)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button