Hukrim

Polda NTB Selidiki Dugaan Penembakan Saat Aksi Blokade Petani di Bima

Bima (NTB Satu) – Warga Desa Bolo, Kecamatan Madapangga, Kabupaten Bima, yang rata-rata petani jagung, melakukan blokade jalan lintas Bima -Sumbawa. Aksi tepatnya di pertigaan desa setempat, Jumat, 3 Desember 2021.

Aksi penghadangan jalan itu dipicu kekecawaan para petani karena pupuk subsidi telat disalurkan oleh distributor.

Aksi blokade jalan itu berlanjut anarkis bahkan terjadi penjarahan truk pupuk milik distributor.

Polisi yang mengawal aksi akhirnya mengelurakan tembakan peringatan.

Situasi itu membuat warga panik, sebagian berhamburan. Polisi terus membubarkan massa dengan tembakan peringatan dengan gas air mata.

Tiba tiba seorang warga yang terlibat aksi, Reza Ardiansyah (21) roboh, diduga luka tembak di bagian leher saat aksi.

Korban langsung dilarikan sebagian pendemo ke rumah sakit untuk diberikan tindakan medis.

Menanggapi dugaan penembakan tersebut, Kabid Humas Polda NTB, Kombes Pol Artanto, mengungkapkan pihaknya sedang melakukan penyeldikan yang dipimpin oleh Kabid Propam Polda NTB.

“Masih dalam penyelidikan, karena situasinya chaos. Tim Polda dipimpin Kabid Propam, Wadir Intel, Dokter Polisi, dan Tim Inafis Polda menuju ke Bima untuk lakukan pemeriksaan kejadian,” tulis Artanto dikonfirmasi ntbsatu.com, Sabtu, 4 Desember 2021.

Lebih lanjut, Kabid Humas menegaskan bahwa jika benar dugaan penembakan peluru karet ke warga dilakukan oleh oknum Polisi, maka Polda NTB akan tegas menindak karena sudah melanggar SOP yang berlaku.

“Masih kita lakukan penyelidikan mendalam dahulu. Polda NTB akan tegas menindak tegas anggota bila ada yang melanggar SOP tersebut,” ujaranya.

Selain itu, ia menyangkal terkait kabar korban yang meninggal di sosial media, karena kondisi korban dalam keadaan sadar dan dirawat di RSUD Bima.

“Nihil meninggal. Kabar tersebut hoax. Korban kondisi sadar dalam perawatan di RS Bima,” cetusnya. (DAA)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button