Daerah NTB

Sosok Anak Buruh Tani yang jadi Wakapolres Lombok Utara, lihat gayanya

Lombok Utara (NTB Satu) – Jadi pejabat kepolisian bukan perkara mudah karena harus jadi teladan dalam sikap, perbuatan. Tantangan lain adalah kerendahan hati meski pegang tongkat jabatan.

Seperti sekelas jabatan Wakil Kepala Kepolisian Resort. Namun, berbeda halnya dengan sosok seorang polisi yang bertugas di Lombok ini.

Sosok itu adalah, Kompol Samnurdin, S.H., yang baru dilantik sebagai Wakapolres Lombok Utara. Pria kelahiran Narmada, Kabupaten Lombok Barat, Provinsi NTB, 46 tahun silam.

Dalam kesehariannya, ia dikenal sebagai figur yang sederhana. Suka bergaul serta berteman dengan siapapun tanpa memandang kelas sosial.

Di media sosial, beredar foto-foto unggahannya yang tidak terkesan parlente. Tampilannya yang biasa biasa saja.

Bahkan Wakapolres sering menggunakan sarung dan sandal jepit saat beraktifitas, hingga tak jarang sandalnya putus.

Gaya Samnurdin saat belanja di Toko Pakaian

Saat diwawancara, ia menolak dipanggil ‘bapak’, sebagaimana keseharian seorang pejabat.

Ia lebih memilih dipanggil amaq (ayah, dalam bahasan Sasak), baik oleh keluarga, masyarakat, maupun sahabat karibnya.

Samnurdin menyatakan, karena kata amaq memiliki makna tersendiri dalam hidupnya. Alasan lain, karena ia juga darah Sasak. “Saya orang Sasak,” sebutnya bangga.

Ia bercerita, di kampungnya Narmada, ia lebih populer dipanggil dengan sebutan Amaq Najwa. Panggilan tersebut merupakan kebiasaan orang-orang di kampungnya yang sebagian besar berasal dari suku Sasak.

Samnurdin dengan rokok “pilitan”

Kompol Samnurdin juga bercerita bahwa ia berasal dari keluarga dengan latarbelakang ekonomi rendah.

Pekerjaan orang tuanya adalah seorang buruh tani karena tak punya lahan. Namun berkat perjuangan dan kegigihan orang tua, ia termotivasi untuk bersekolah dan menuntut ilmu. Sehingga bisa mencapai pada puncak karir saat ini, yaitu menduduki jabatan sebagai Wakapolres Lombok Utara.

Ia menitipkan pesan bahwa jabatan hanya bersifat sementara, namun predikat Amaq, selamanya akan disandang. (DAA)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button