Mataram (NTBSatu) – Remaja berusia 17 tahun asal Iran Armita Geravand meninggal pada hari Sabtu, 28 Oktober 2023 kemarin. Sebelumnya ia sempat terluka dalam sebuah insiden yang diduga melibatkan polisi moral.
Setelah insiden tersebut, Armita Geravand mengalami koma selama berminggu-minggu di Teheran sejak 1 Oktober 2023. Ia koma setelah mengalami cedera pada sebuah insiden di Stadiun Metro Meyden-E Shohada atau Lapangan Martir di Teheran Selatan.
Berita Terkini:
- Imbas Perampingan OPD, Sejumlah Pejabat Pemprov NTB Dipastikan Kehilangan Jabatan
- Interpelasi DAK 2024 Akhirnya Masuk Paripurna, Selanjutnya Tergantung Fraksi
- Kesulitan Intervensi Ponpes Bermasalah, Kanwil Kemenag NTB Dorong Aparat Proses Hukum
- Lantik 83 PPIH Embarkasi Lombok, Wakil Gubernur Apresiasi Pelayanan Haji di NTB
“Kerusakan otak pada korban menyebabkan dia mengalami koma selama beberapa waktu dan dia meninggal beberapa menit yang lalu,” kata laporan media IRNA yang dilansir dari AP, Minggu, 29 Oktober 2023.
“Menurut teori resmi dokter yang menangani Armita Geravand, setelah tekanan darah turun secara tiba-tiba, dia terjatuh, cedera otak, diikuti kejang terus menerus, penurunan oksigenasi otak, dan edema otak.” tandasnya.
Hingga saat ini belum diketahui apa yang terjadi setelah Armita Geravand memasuki kereta pada 1 Oktober 2023.