Mataram (NTB Satu) – Keinginan Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, untuk tidak meninggalkan utang sebelum selesai masa jabatannya, nampaknya menunjukkan tren yang positif.
Hal itu dibuktikan dengan catatan penyelesaian utang yang dilakukan oleh Pemprov NTB terus mengalami peningkatan.
Asisten III (Administrasi dan Umum) Setda Provinsi NTB, H. Wirawan Ahmad mengatakan, kondisi utang Pemprov NTB per Jumat, 1 September 2023, tersisa Rp104 miliar dari total Rp639,40 miliar.
Berita Terkini:
- Gubernur NTB Nilai Satgas PPKS di Ponpes tak Urgen, Aktivis Anak: Justru Itu yang Belum Ada
- PPATK Sebut Korupsi dan Narkotika Jadi Kejahatan Tertinggi Tindak Pidana Pencucian Uang
- Sidang Perdana Gugatan Mobil Esemka dan Ijazah Digelar Besok, Jokowi Bakal ke Vatikan?
- Hakim Jatuhkan Vonis Dua Terdakwa Korupsi KUR BSI Petani Porang
“Kewajiban jangka pendek 2023 kita sisanya tinggal Rp104 miliar. Berarti kalau kita persentasekan tinggal 16 persen. Intinya di bawah 20 persen. Berarti 80 persen lebih yang sudah kita tuntaskan, tinggal kurang dari 20 persen sisanya,” kata Wirawan saat ditemui di Hotel Golden Palace, Kota Mataram, Selasa, 5 September 2023.
Proses pembayaran utang, kata Wirawan, terus meningkat setiap harinya. Berdasarkan koordinasi dengan pendanaan umum daerah, minimal Rp1,5 miliar per harinya belanja pemerintah, dialokasikan untuk membayar utang Pemprov NTB kepada pihak ketiga (kontraktor).
“Berarti kalau kita asumsikan, misalkan 25 hari kerja aja selama satu bulan, berarti Rp37 – Rp40 miliar, maka asumsinya sekitar November selesai lah,” terangnya.