Ekonomi Bisnis

Kurban Tak Seramai Dulu, Ekonomi Sulit Jadi Biang Kerok

Mataram (NTBSatu) – Nilai ekonomi kurban di Indonesia pada tahun 2025 mengalami penurunan cukup besar.

Berdasarkan data dari Institute for Demographic and Poverty Studies (IDEAS), total uang yang berputar dari aktivitas kurban tahun ini hanya mencapai Rp27,1 triliun.

Angka ini turun 3,9 persen dibandingkan tahun lalu yang mencapai Rp28,2 triliun. Penurunan ini terjadi karena semakin sedikit orang yang berkurban.

Tahun ini hanya sekitar 1,92 juta rumah tangga yang berkurban, padahal tahun sebelumnya mencapai 2,16 juta rumah tangga. Artinya, jumlah pekurban turun lebih dari 11 persen.

IKLAN

Kebutuhan hewan kurban juga ikut turun. Tahun ini perkiraannya hanya sekitar 1,6 juta hewan ternak, terdiri dari 1,1 juta ekor domba dan kambing, serta 503 ribu ekor sapi dan kerbau. Jika dikonversi menjadi daging, totalnya sekitar 101,1 ribu ton. Turun 13,74 persen dari tahun lalu yang mencapai 117,2 ribu ton.

IDEAS menyebutkan, alasan utama berkurangnya jumlah orang yang berkurban adalah karena kondisi ekonomi masyarakat yang makin sulit. Tabungan masyarakat dari semua golongan pendapatan menurun.

Selain itu, banyaknya pemutusan hubungan kerja (PHK) sejak 2024 hingga pertengahan 2025 ikut memperparah keadaan.

Turunnya ekonomi kurban ini jadi sinyal bahwa banyak keluarga kini lebih berhati-hati dalam mengeluarkan uang, termasuk untuk ibadah kurban. (*)

IKLAN

Berita Terkait

Back to top button