Mataram (NTBSatu) – Beberapa hari yang lalu, Kepala Dinas Pertanian (Distanbun) NTB, Muhammad Taufieq Hidayat dan Kepala Badan Riset dan Teknologi Daerah (Brida) NTB, Amry Rakhman dikabarkan melepas jabatannya.
Taufieq melepas jabatannya sebagai kepala dinas dan memilih menjadi pejabat fungsional bidang arsiparis atau perencana. Sementara Amry, memilih fokus sebagai dosen di Universitas Mataram (Unram).
Hal yang sama juga terjadi pada Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan NTB, Mahdi, yang berencana melepas jabatannya sebagai kepala dinas dan beralih ke jabatan fungsional.
Berita Terkini:
- Gubernur NTB Nilai Satgas PPKS di Ponpes tak Urgen, Aktivis Anak: Justru Itu yang Belum Ada
- PPATK Sebut Korupsi dan Narkotika Jadi Kejahatan Tertinggi Tindak Pidana Pencucian Uang
- Sidang Perdana Gugatan Mobil Esemka dan Ijazah Digelar Besok, Jokowi Bakal ke Vatikan?
- Hakim Jatuhkan Vonis Dua Terdakwa Korupsi KUR BSI Petani Porang
“Ini masih proses, masih dalam tahap permohonan formasi, masih lihat peluang dulu,” kata Mahdi, kemarin.
Ia menyampaikan, keputusannya ini bukan karena beban kerja yang diampu menjadi Kadis Perpustakaan dan Arsip NTB. Apalagi beralasan ada rasa tidak nyaman dengan kepemimpinan Penjabat (Pj) Gubernur NTB, Lalu Gita Ariadi saat ini.
”Saya sangat nyaman dengan beliau (Pj Gubernur). Dulu saya jadi staf beliau lama di Dinas Pariwisata,” ungkapnya.
Mahdi tak menapik, selama mengabdikan dirinya di perpustakaan dan arsip, ia melihat masih banyak Pekerjaan Rumah (PR) yang harus diselesaikan. Termasuk Sumber Daya Manusia (SDM) yang dinilai jumlahnya masih terbatas.