Daerah NTB

Disalahkan Netizen WSBK Ditunda, Pawang Hujan di Lombok Tengah Lapor Polisi

Mataram (NTB Satu) – Seorang pria yang mengaku pawang hujan asal Lombok Tengah, Damai Santoso (50), mendatangi Polres Lombok Tengah untuk melaporkan dugaan pencemaran nama baik.

Warga Desa Bangket Parak, Kecamatan Pujut tersebut tidak terima fotonya disebarluaskan di jagad maya oleh beberapa pengguna akun Twitter.

“Ada pawang hujan di sirkuit Mandalika….. kalian emang DOBOL !!!,” cuit akun Twitter @Kimi58486332.

“Pawang hujan off the year, bener-bener OFF aka Gak Sakti BLASS #MANDALIKA,” posting akun Twitter lain @RikeSants.

Postingan Twitter yang dilaporkan Damai, berisikan foto dirinya dengan caption bahwa pawang hujan di Sirkuit Mandalika gagal mengusir hujan yang mengakibatkan balapan World Superbike (WSBK) pada Sabtu, 20 November 2021 ditunda.

IKLAN

“Iya isi laporan itu mengenai foto saya di-share di media sosial dengan kata-kata yang tidak benar. Saya merasa nama baik saya dicemarkan,” jelasnya dikonfirmasi ntbsatu.com, pada Rabu, 23 November 2021.

“Laporan itu sudah masuk tanggal 22 November kemarin. Saya bawa langsung ke Polres Lombok Tengah,” tambahnya.

Damai Santoso yang pekerjaan utamanya sebagai petani itu mengetahui ada postingan tentang dirinya berawal dari cerita keluarga dan kerabat sekitar.

Setelah melihat langsung postingan tersebut awalnya ia memaklumi. Tetapi, karena dorongan keluarga dan kerabat untuk melaporkan ke Kepolisian, akhirnya Damai ke Polres Loteng membawa pengaduan.

“Awalnya saya tau cuitan itu dari teman-teman dan keluarga. Jujur saya kaget. Tapi, saya maklumi itu. Cuman, banyak pihak terutama orang-orang terdekat saya minta agar saya melaporkan ke Polisi. Ya ada benarnya, saya harus laporkan memang,” ujarnya.

Menurut Damai, pada gelaran WSBK, ia tidak pernah diundang oleh PT. Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) maupun Mandalika Grand Prix Association (MGPA), untuk digunakan jasanya menjadi pawang hujan.

Ia mengaku hanya diundang untuk menghalau hujan ketika Presiden Joko Widodo datang untuk meresmikan Sirkuit Mandalika pada 12 November 2021 lalu. 

“Padahal saya tidak pernah diundang oleh ITDC pas WSBK diselenggarakan. Saya hanya diundang waktu Pak Jokowi datang. Saya tidak terimalah kalau mereka asal tuduh saya,” ungkap Damai.

Ia berharap Polisi segera mengusut kasus dugaan pencemaran nama baik di sosial media dan mengungkap identitas pelaku.

Dalam perkara tersebut, Damai hanya meminta agar terlapor meminta maaf pada dirinya dan mengklarifasi ke publik bahwa perkataan mereka salah besar.

“Kalau sudah mereka diketahui dan dipanggil oleh Polisi, saya inginnya mereka minta maaf ke saya dan mengklarifikasi ke publik bahwa pernyataan mereka salah. Tidak apa-apa lewat media sosial juga,” tandasnya.

“Meskipun mereka terbukti nanti, saya akan mencabut laporan saya, dengan syarat mereka minta maaf dan klarifikasi saja,” imbuh sang Pawang Hujan.

Namun, jika tidak ada niat baik dari terlapor untuk meminta maaf dan memberi klarifikasi, ‘bapak pawang hujan’ itu akan menyerahkan sepenuhnya ke Polisi sesuai mekanisme hukum yang berlaku.

Kepada sejumlah media, Petugas Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Lombok Tengah, IPDA Supardi membenarkan pengaduan pencemaran nama baik dari Deni sudah diterima pihaknya.

“Setelah kami terima surat pengaduan dari pelapor, kami akan teruskan ke pimpinan,” katanya pada Senin, 22 November 2022. (DAA)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button