Lombok Barat

Pemkab Lobar akan Sediakan Ambulans dan Pustu sebagai Solusi Sementara Warga Meang

Mataram (NTBSatu) – Kondisi jalan di Dusun Meang, Kecamatan Sekotong, Lombok Barat, kembali menjadi perhatian. Hal itu setelah kejadian pilu, seorang ibu hamil terpaksa ditandu sejauh 10 kilometer karena tidak dapat melintasi jalur setapak yang licin dan penuh batu.

Peristiwa tersebut memicu desakan dari masyarakat setempat dan menjadi sorotan publik. Bahkan, warga Dusun Meang telah melakukan aksi demonstrasi di Kantor Bupati Lombok Barat beberapa waktu lalu.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Lombok Barat (Lobar), Lalu Winengan mengatakan, pada aksi tersebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) menyepakati dua solusi cepat. Yakni penyediaan ambulans dan pembangunan Puskesmas Pembantu (Pustu) di wilayah tersebut.

“Untuk sekarang, yang bisa segera adalah menyediakan ambulans dan pustu sebagai solusi sementara. Namun, untuk keputusannya nanti akan ada pertemuan dengan Pak Bupati tanggal 30 Januari,” ujar Winengan kepada NTBSatu, Kamis, 23 Januari 2025.

Terkait perbaikan jalan, ia mengatakan, tidak dapat terwujud dalam waktu singkat. Pasalnya, kondisi geografis dan panjangnya jalan memerlukan anggaran yang besar mencapai lebih dari Rp10 miliar.

IKLAN

Mengingat keterbatasan anggaran dalam APBD 2025, Pemkab Lobar berencana mengajukan anggaran perbaikan jalan melalui Dana Alokasi Khusus (DAK).

“Anggarannya bisa lebih Rp10 miliar dan APBD sudah ditetapkan. Nanti kita upayakan melalui DAK,” tutupnya

Sebelumnya, kejadian serupa pernah terjadi di Dusun Meang. Ketika itu, seorang ibu hamil bahkan melahirkan di tengah jalan karena sulitnya akses menuju fasilitas kesehatan.

Salah satu warga setempat, Fauzi, mengungkapkan bahwa kondisi jalan setapak dengan kerikil, bebatuan, dan licin menjadi kendala utama mobilitas warga. Terutama dalam situasi darurat, terlebih saat hujan deras yang kerap tiba-tiba turun membuat jalur semakin sulit dilalui.

Dalam insiden terakhir, seorang ibu hamil benama Santri (20 tahun) sedang dalam perjalanan pulang dari Puskesmas Sekotong. Namun, hujan deras menyebabkan jalan menjadi licin sehingga warga terpaksa menandunya menggunakan sarung dan bambu. (*)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button