Lombok Barat

Ambulans Tidak Terawat Mogok saat Bawa Pasien, Netizen NTB Geram

Mataram (NTBSatu) – Sebuah ambulans dari Puskesmas Sekotong, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), mogok saat mengangkut pasien dalam kondisi darurat.

Peristiwa ini terjadi pada Kamis, 10 April 2025 sore dan memicu kemarahan masyarakat, termasuk warganet.

Pasien asal Desa Buwun Mas, Kecamatan Sekotong, harus menahan sakit lebih lama karena tidak tertangani di Puskesmas Sekotong sekitar pukul 16.00 Wita. Tim medis akhirnya merujuk pasien ke RSUD Tripat Gerung.

Namun nahas, ambulans yang mengangkut pasien justru mogok di tengah perjalanan, tepatnya di wilayah Desa Cendi Manik.

Mobil ambulans tersebut mendadak mati mesin dan tidak dapat melanjutkan perjalanan. Ironisnya, kondisi pasien saat itu dalam keadaan darurat dan membutuhkan penanganan segera.

IKLAN

Anggota DPRD Lombok Barat dari Dapil Sekotong, Herman, yang berada di lokasi kejadian, menunjukkan kondisi ambulans yang memprihatinkan.

Dalam video yang viral di media sosial, ia meluapkan kekesalan atas buruknya fasilitas ambulans.

“Lihat ini tidak ada kunci kontak, hanya pakai colokan. Di mana dana perawatan? Di mana dana kesehatan?” kata Herman geram.

“Kasihan pasien parah, ambulans mogok,” tambahnya.

Menurut Herman, ambulans itu sudah tidak layak pakai. Tidak hanya rusak secara mesin, kendaraan itu juga tidak memiliki tempat tidur pasien dan fasilitas pendukung lainnya.

Situasi ini langsung memicu gelombang protes dari masyarakat. Warganet menyuarakan kekecewaannya di kolom komentar.

“Ini ambulance primer atau cadangan? Kacau banget,” tulis akun luxelombok.

“Asli miris,” tambah akun mamiq_selaparang_selapawis.

Akun lain, muhammadkahfi.26, menyindir, “Sejak kapan pemerintah bakal benahi untuk rakyat, ngimpiii.”

Banyak netizen menyuarakan keprihatinan dan berharap pemerintah segera turun tangan memperbaiki fasilitas kesehatan. Terutama armada ambulans yang menyangkut nyawa masyarakat.

Beberapa bahkan menuntut transparansi anggaran dan pemeliharaan kendaraan dinas kesehatan agar insiden serupa tidak terulang.

Peristiwa ini menjadi tamparan keras bagi sistem pelayanan kesehatan di daerah, terutama di wilayah yang jauh dari pusat kota. Kebutuhan dasar seperti ambulans layak harusnya menjadi prioritas mutlak. (*)

Muhammad Khairurrizki

Jurnalis Pemkab Lombok Timur

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button