Pendidikan

Ummat Temukan Pemalsuan Slip SPP, Pelakunya Jaringan Oknum Mahasiswa

Mataram (NTBSatu) – Universitas Muhammadiyah Mataram (Ummat) menemukan pemalsuan slip pembayaran Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP.) Pelakunya diduga jaringan oknum mahasiswa. Saat ini pihak kampus tengah melakukan investigasi internal untuk membuktikan perbuatan oknum tersebut.

“Informasi tersebut benar dan tindakan tersebut dilakukan oleh mahasiswa sendiri,” ungkap Wakil Rektor 1 Ummat, Dr. Syafril, S.Pd., M.Pd dikonfirmasi ntbsatu.com, Jumat, 24 Maret 2023.

Praktik tercela itu dilakukan oknum mahasiswa dengan melibatkan mahasiswa lainnya. Mereka diduga memalsukan slip pembayaran SPP temannya sendiri.

“Oknumnya pun tidak hanya satu orang, tetapi lumayan banyak,” jelas Syafril.

Atas perbuatan sejumlah oknum mahasiswa ini, pihak kampus merasa dirugikan. Atas kejadian itu, Ummat langsung membentuk tim internal untuk mengusut kasus ini.

IKLAN

“Sudah ada tim internal yang kami bentuk dan sekarang sedang melakukan koordinasi internal untuk mendapat solusi yang tepat dan proporsional,” ujarnya.

Koordinasi internal itu berupa pemanggilan beberapa mahasiswa yang diduga terlibat. Lalu, pihaknya akan menganalisis lebih jauh untuk mencari tahu aktornya.

“Sebab, dari kejadian ini tentu ada mahasiswa yang menjadi korban. Sehingga saat ini universitas sedang berusaha serius menyelidiki,” jelas Syafril.

Terkait pemanggilan mahasiswa, kata Syafril, tim melakukan secara formal. “Mereka kami minta memberikan klarifikasi, baik yang menjadi korban maupun terduga pelaku. Setelah itu, baru ada analisis untuk sanksi akademiknya,” ungkapnya.

Pemberiaan sanksi kepada mahasiswa ini agar senantiasa taat pada setiap aturan. “Mahasiswa ini corong pembaharuan dan perubahan. Kalau mahasiswa sendiri jadi pelaku, maka bagaimana nasib negara ini ke depannya?,” sesal Syafril.

Setelah proses pemanggilan dan pemeriksaan, pihak kampus akan memberikan sanksi khusus berdasarkan hasil rekomendasi tim. “Sejauh ini sudah akan ada keputusan dalam tim yang menangani. Jadi kita tunggu saja hasil rekomendasinya,” tutup Syafril. (JEF)


Lihat juga:

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button