Jakarta (NTBSatu) – Muncul video menyinggung soal Jaksa Agung ST Burhanuddin yang mengisyaratkan bakal diganti dan sudah pamitan kepada jajaran internal di Kejaksaan.
Video itu tayang di kanal Youtube Hersubeno point, pada Minggu, 18 Mei 2025 menyita perhatian publik. Pasalnya, video ini sudah lebih dari 241 ribu lebih viewers.
Namun hingga saat ini, belum ada sumber resmi yang bisa mengklarifikasi kebenaran berita ini.
Tetapi, hal tersebut tetap saja mengundang perhatian khalayak di tengah-tengah ramai perbicangan soal penjagaan TNI di kantor-kantor kejaksaan.
“Ada satu berita yang sangat menarik ya. Dikabarkan bahwa pekan depan itu Jaksa Agung ST Burhanudin akan diganti. Kalau pekan depan akan diganti, berarti antara hari Ahad atau Senin pekan delan Jaksa Agung akan diganti,” ungkap Hersubeno.
Hersubeno mengaku, kabar pergantian orang nomor satu di kejaksaan itu muncul dari unggahan Instagram @rmol.id. “Rmol dot id itu rakyat merdeka online dot id,” sebutnya.
Dalam berita tersebut menjelaskan bahwa Jaksa Agung ST Burhanuddin minggu depan kabarnya akan segera diganti dengan pejabat baru.
Bahkan, surat pergantian pemimpin Adhyaksa sudah sampai ke meje Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg).
Dari informasi media tersebut, Sabtu 17 Mei 2025, ST Burhanuddin sendiri telah pamit kepada internal Kejaksaan Agung.
Sosok ST Burhanuddin
Adapun sosok pengganti ST Burhanuddin merupakan jaksa yang pernah menjadi Kajati DKI Jakarta, Banten dan Sulawesi Selatan juga Staf Ahli Hubungan antara Lembaga dan Kerjasama Internasional Kejaksaan Agung.
Berdasarkan penelusuran NTBSatu, unggahan Instagram @rmol.id yang memuat informasi pergantian ST Burhanuddin tersebut sudah terhapus.
Sebelumnya, nama ST Burhanuddin kembali mencuat setelah Presiden Prabowo Subianto menetapkannya sebagai Jaksa Agung untuk periode 2024–2029.
ST Burhanuddin lahir di Cirebon pada 17 Juli 1954. Ia terjenal sebagai tokoh yang mengabdikan hidupnya di bidang hukum.
Ia lulus dari Fakultas Hukum Universitas Diponegoro pada tahun 1983. Kemudian melanjutkan pendidikan magister di Universitas Indonesia dan meraih gelar doktor dari Universitas Satyagama. (*)