Mataram (NTBSatu) – Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menyatakan bahwa harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng rakyat atau MinyaKita sudah saatnya untuk dinaikkan.
Hal ini disampaikannya mengingat pemberlakuan HET MinyaKita sebesar Rp14 ribu per liter yang telah berlangsung selama dua tahun.
“Kita memang akan bahas karena semua (harga) sudah naik, ya harus kita naikkan,” kata Zulhas, sapaan Mendag, dikutip dari Liputan 6.
Ia menjelaskan bahwa penyesuaian HET MinyaKita diperlukan karena beberapa faktor, di antaranya adalah kenaikan harga bahan baku dan biaya kemasan.
Ia mengusulkan kenaikan HET MinyaKita di kisaran Rp 15.000 hingga Rp 15.500 per liter.
“HET MinyaKita memang sudah layak naik ya kan udah dua tahun ya, Rp15.000 atau Rp15.500,” sebutnya.
Lebih lanjut, Zulhas mengatakan bahwa perubahan terkait HET MinyaKita akan dibahas dalam rapat mendatang bersama Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.
Berita Terkini:
- Validasi Riwayat Jabatan, Pemkot Mataram Minta CV Lengkap Jelang Uji Kompetensi Pejabat
- Pemkab Bima Laporkan Perusakan Mobil Dinas Wakil Bupati saat Aksi Demonstrasi ke Polisi
- SMPN 1 Sumbawa dan MTsN 1 Kota Bima Wakili Pulau Sumbawa di Babak Final LCCM Museum NTB 2025
- Polisi Tetapkan Sembilan Tersangka Dugaan Korupsi KUR BNI Kota Bima, Rugikan Negara Capai Rp39 Miliar
- Bangun Pemahaman Publik, STKIP Taman Siswa Bima Jelaskan Keterpisahan Insiden di Depan Kampus
Ia berharap rapat tersebut akan menghasilkan keputusan final terkait penyesuaian harga MinyaKita.
“Mungkin beberapa waktu lagi. Tunggu nanti kalau ada rapat di Menko nanti kita bicarakan,” ungkap Zulhas.
Sebelumnya, pada awal Mei 2024, Zulhas telah mengusulkan kenaikan HET MinyaKita sebesar Rp1.000 per liter. Penyesuaian harga ini bertujuan untuk membantu kelancaran distribusi dan mencegah kelangkaan MinyaKita di pasaran.
“Saya usulkan naik Rp1.000 (per liter MinyaKita),” kata Zulhas kepada media di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Senin, 6 Mei 2024.
Usulan kenaikan HET MinyaKita ini mendapat berbagai tanggapan dari masyarakat. (WIL)